Mengantisipasi masuknya musim penghujan tahun 2012,
Pemerintah Kota Mataram telah bersiap dalam menghadapi bencana yang ditimbulkan
akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim yang tengah melanda sejumlah daerah
di Indonesia .
Sejumlah langkah antisipatif telah diambil Pemkot Mataram dengan membentuk Tim
Koordinasi Penanganan Bencana Kota Mataram.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Kota
Mataram Senin (9/1), Wakil Walikota, H.Mohan Roliskana, S.Sos, MH menekankan
kepada seluruh aparatur Pemerintah di tingkat bawah (Camat, Lurah) untuk tetap
mewaspadai kondisi cuaca yang dalam sepekan terakhir ini kerap diguyur hujan
dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Wawali menekankan aparaturnya untuk dapat melayani
masyarakat dengan cepat dan tepat baik pada saat bencana maupun paska bencana.
Pelayanan yang dimaksud diharapkan agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman
kepada warga yang lokasinya tertimpa bencana.
Selain melakukan rapat koordinasi, Wakil Walikota
juga melakukan pemantauan terhadap kesiapan perlengkapan seperti kendaraan,
mesin pemotong kayu, tenda darurat serta bahan makanan. Disamping itu pihaknya
juga meminta satuan tugas yang berada di bawah Tim Koordinasi Pengangan Bencana
Kota Mataram untuk dapat lebih tanggap dalam menyikapi kondisi di lapangan.
Ditempat terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Mataram, Drs. M. Kemal Islam menyebutkan, pihaknya saat ini
telah menyiagakan satgas Tim Reaksi Cepat (TRC), Tagana (Tanggap Bencana) serta
sejumlah personil dari SKPD terkait seperti Pol PP, Dinas Kebersihan, Dinas PU
dan Dinas Pertamanan. Dari sisi logistik, pihaknya telah menyiapkan 500 paket
sembako yang siap di distribusikan ke lokasi bencana. Selain itu pula sejumlah
peralatan dan perlengkapan seperti mesin pemotong kayu, tenda posko, tenda
ungsi dan tenda keluarga telah juga disiapkan pihaknya.
Berdasarkan topografi Kota Mataram, 2 potensi
bencana yang mungkin timbul akibat perubahan cuaca yaitu banjir dan gelombang
pasang. Sejumlah wilayah yang rawan banjir lanjutnya berada di wilayah selatan
Kota Mataram. Lokasi ini diakuinya merupakan daerah yang terbilang rendah
sehingga mudah menerima luapan kali unus yang merupakan kali yang besar di
wilayah selatan. Selain itu, gelombang pasang juga merupakan bencana yang kerap
melanda Kota Mataram, mengingat Kota Mataram memiliki garis pantai yang cukup
panjang yakni 9 kilometer. Dalam mengantisipasi hal tersebut pihaknya juga
telah menyiapkan karung pasir sebagai penahan air sementara yang dapat
digunakan sebelum bencana banjir dan gelombang pasang tiba.
Selain itu pula, pihaknya telah menyiagakan nomor
panggilan darurat yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan kejadian
yang ada di wilayah mereka di nomor (0370) 622352.(dh/foto nyem humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar