Senin, 26 Desember 2011

FORUM ASI-GOW KOTA MATARAM GELAR PELATIHAN PARAMEDIS PEREMPUAN





Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas kepada paramedis khususnya paramedis perempuan, Forum ASI dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram menggelar Seminar Bagi Paramedis Perempuan se Kota Mataram Minggu (25/12).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana,S.Sos, MH mengambil tema “Kesehatan Keluarga menuju pemberdayaan ekonomi rumah tangga” dihadiri oleh para dokter, bidan dan perwakilan kader posyandu se Kota Mataram.
Pada kesempatan tersebut, Wawali berpesan kepada kaum ibu dan calon ibu untuk lebih memprioritaskan pada pemberian ASI sejak dini. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) oleh para ibu diakui selain memberikan system kekebalan tubuh juga memberikan dampak positif bagi psikologi si kecil.
Selain itu pula Mohan berharap agar para bidan dapat menggunakan pendekatan humanis dalam pelayanan terhadap para pasien. Ia menyebutkan, keramahtamahan paramedis justru merupakan obat mujarab yang dapat menyembuhkan para pasien disamping obat obatan yang ada.
Diakuinya, dengan 541 tenaga medik yang tersebar di seluruh Puskesmas se Kota Mataram masih sangat kurang jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk, namun pihaknya akan terus berupaya untuk mencukupi jumlah tenaga medis sehingga pelayanan prima dapat diberikan kepada para pasien.
Ditempat yang sama, Ketua GOW Kota Mataram, Ny. Kinnastri Mohan Roliskana yang didaulat memberikan materi “Kepribadian Para Medis” menekankan pada fungsi pelayanan paramedis.
Menurutnya, disamping memiliki keahlian kebidanan, paramedis juga dituntut untuk mengedepankan pelayanan. Pembentukan keperibadian paramedis juga sangat diperlukan. Selain mengobati fisik pasien, pengobatan psikologi para pasien juga jauh lebih penting. Ketenangan para pasien dapat mempercepat proses penyembuhan diri mereka”ungkapnya.
Dalam pelayanan, paramedis harus mengedepankan kesabaran, keikhlasan, keramahan serta profesionalisme. Hal lain yang tidak kalah penting lagi yakni terkait penampilan. Hal yang sangat kecil namun sangat berarti bagi para pasien dalam proses penyembuhannya.
Kegiatan yang digelar selama sehari ini juga dirangkaian dengan Perayaan Hari Ibu ke 83 yang jatuh pada tanggal 22 Desember lalu(dh/foto nyem humas)

EVALUASI PELAKSANAAN IBADAH HAJI 2011

Dalam evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2011 dalam lingkup Kota Mataram yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/12) di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram, Kepala Kementerian Kota Mataram H. Badrun melaporkan “ dari 711 orang jamaah haji Kota Mataram ada 2 orang jamaah haji yang meninggal dunia dan kita bersyukur bahwa sudah ada kesadaran dari para jamaah haji untuk selalu memberikan informasi kepada petugas di lapangan mengenai hal-hal yang terjadi di lapangan, sehingga petugas dapat segera mengambil tindakan untuk kelancaran dan kenyamanan ibadah haji para jamaah haji”.

Selain itu, beliau sangat bersyukur akan perhatian yang sangat intens yang diberikan H. Ahyar Abduh selaku Walikota Mataram atas keadaan para jamaah haji di Tanah Suci. H. Badrun menjelaskan, “evaluasi ini selain sebagai bahan laporan kepada Walikota Mataram, tapi juga sangat penting sebagai sarana kritis pelaksanaan haji tahun ini agar pelaksanaan haji tahun depan dapat diperbaiki”, beliau juga secara langsung mengharapkan masukan-masukan dari Pembimbing haji Kota Mataram H. Munawwir, Ketua Kloter, para Ketua regu dan rombongan hingga dari tim kesehatan yang hadir dalam evaluasi haji tersebut.
“Dari sekian banyak masalah yang timbul dari pelaksanaan ibadah haji tahun 2011, saya mencoba menyimpulkannya menjadi 4 masalah yaitu : transportasi, kamar kecil, prasmanan, dan KBIH”, tambahnya. Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Kemenag Mataram, Staff Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan SDM Drs. H. Husnan Ahmadi, M.Pd menyampaikan “bahwa memang tetap akan ada masalah dan ketidak puasan akan pelaksanaan ibadah haji dari tahun ke tahun, tapi yang penting adalah bagaimana usaha kita semua untuk mengevaluasinya dan memperbaikinya di tahun berikutnya”.
Ketua kloter 43 Kota Mataram H. Saiful Hamdani menyampaikan bahwa “pengangkutan jamaah haji yang tidak bersamaan dengan koper jamaah pada saat menuju hotel, sering mengakibatkan masalah yang cukup merepotkan”. Untuk hal tersebut dari Kemenag Mataram kedepannya berjanji akan terus mengusahakan koordinasi yang lebih baik dengan pihak travel di tanah suci.(pun/dik foto humas)