Jumat, 30 Desember 2011

WALIKOTA LANTIK PENGURUS TP PKK KOTA MATARAM

         Bertempat di aula lantai tiga lingkup kantor Walikota Mataram Kamis (29/12), Walikota Mataram H. Ahyar Abduh melantik pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) Kota Mataram masa bhakti  2010-2015. Kegiatan pelantikan dihadiri Wakil Walikota H. Mohan Roliskana, Kepala SKPD jajaran Pemkot Mataram serta perwakilan kader Posyandu se Kota Mataram. 
Pengurus TP PKK yang dialantik meliputi, Ketua umum TP PKK Kota Mataram dijabat oleh Ny. Hj. Suryani Ahyar Abduh, Wakil Ketua I Ny. Noviani Danar Kinastri Mohan Roliskana, Wakil Ketua II Ny. Swastining Diah Ramdani Zaini, Wakil Ketua III Hj. Bq. Ernawati Makmur Said, Ketua IV Hj. Bq. Herlina Efendi Eko Saswito. Sementara jabatan Sekertaris I Dra. Dian Ayu Ningrati, SH, Wakil Bendahara Rusniah, S.Pd. Sedangkan Ketua Pokja I di jabat oleh Bpk Mahsin, SH, Ketua Pokja II Hj Nurlaela Suchrawardi, Ketua Pokja III Ny. Haniah Achsyid dan Ketua Pokja IV Ny Rusmini Seneng.
          Sebelumnya, Ketua Umum TP PKK Kota Mataram Ny.Hj Suryani Ahyar Abduh menyampaikan, PKK sebagai satu organisasi kemasyarakatan berfungsi sebagai mitra pemerintah dalam membantu melaksanakan program-program pembangunan melalui 10 program pokok PKK dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keluarga. Namun demikian, lanjutnya sebagai mitra kerja pemerintah, TP PKK dengan 10 program pokok PKK pada dasarnya bermuara pada masing-masing SKPD, terutama program-program yang berkaitan  degan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya PKK melakukan pembinaan secara berjenjang mulai dari PKK Kecamata, Kelurahan dalam operasionalnya didukung oleh 1.705 kader yang tersebar pada 50 kelurahan .
Pada kesempatan itu pula, Ketua Umum PKK Kota Mataram mengatakan organisasi PKK Kota Mataram tidak menjadi satu kebiasaan, dimana satu organisasi biasanya dilantik terlebih dahulu baru berbuat, tetapi bagi kami ingin menunjukan kinerja sebelum dilantik. Kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum dilantik antara lain melaksanakan  silaturrahmi ke PKK kecamatan, promosi hasil olahan usaha produk lokal, sosialisasi program bidang kesehatan, dan pendidikan, mengikuti jambore kader tingkat propinsi NTB. Bahkan TP PKK sudah berhasil mendapatkan beberapa juara diantaranya, Juara I Lomba Posyandu tingkat Propnsinsi NTB, Juara II Lomba Penyuluhan KDRT, Juara II Lomba  Masak Serba Ikan,  Juara III Lomba KSI dan juara II Lomba Poksus UP2K tingkat Propinsi NTB. Di samping itu kegiatan lainnya,  mendistribusikan insentif kader kepada 341 Posyandu. “Untuk dimaklumi insentif kader tahun 2011 hanya dapat dibayarkan 9 bulan. Kami berharap ke depan insentif kader bisa dibayarkan selama 12 bulan,” harapnya.
Menanggapi hal itu Walikota Mataram  H. Ahyar Abduh dengan tegas mengatakan, insentif kader Posyandu Kota Mataram tahun 2012 akan ditingkatkan 100 persen dari Rp20 ribu perbulan menjadi Rp40 ribu perbulan dan akan diterima penuh selama 12 bulan, mengingat kader merupakan ujung tombak dari berbagai program terutama bidang kesehatan di Kota Mataram.

Disisi lain Walikota juga menyampaikan kepada semua pengurus TP PKK Kota                    Mataram yang baru saja dilantik untuk terus berupaya secara sungguh-sungguh untuk mensejahterakan keluarga melalui 10 program pokok PKK. “Intinya Pemkot Mataram siap mendukung, dan saya juga berharap pihak kecamatan dan kelurahan turut  memperhatikan dan mendukung program-program PKK,” ingatnya.
Terlebih tahun 2012 mendatang Kota Mataram akan menjadi tuan rumah pada kegiatan Hari Keluarga Nasional (HKN) yang akan dihadiri sekitar 10 ribu perserta dari berbagai daerah di Indonesia. “Ini tentu sangat membutuhkan peran PKK bersama organisasi wanita lainnya, seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ikatan Keluarga Dewan (IKD), Dharma Wanita Persatuan dan lainnya,” papar Walikota.
Usai pelantikan TP PKK Kota Mataram langsung melaksanakan kegiatan Pengelolaan Program dan Penyuluhan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (LP3 PKK) yang diikuti 56 peserta dari Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pengurus. (nir/nyem foto humas)

Rabu, 28 Desember 2011

2011 MATARAM RELATIF AMAN


Mengakhiri tahun 2011, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh melakukan refleksi akhir tahun bersama media bertempat di salah satu Lesehan di Kota Mataram Rabu (28/12). Dalam diskusi tersebut, Walikota menyebutkan, dalam kurun waktu kepemimpinan AMAN (Ahyar-Mohan) di Kota Mataram, kondisi ketertiban dan keamanan di Kota Mataram cenderung kondusif. Hal ini dikatakannya mengingat hingga akhir tahun 2011 tidak ada kejadian signifikan yang mengganggu kenyamanan warga Kota Mataram dalam berinteraksi sosial.
Disamping itu Ahyar menegaskan, dalam menjalankan roda pembangunan di Kota yang bermoto “MAJU RELIGIUS dan BERBUDAYA” ini, ia mengacu pada 3 (tiga) pilar pembangunan yakni, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur, serta Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.
Ketiga pilar tersebut menurutnya menjadi landasan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram tahun 2012 yang baru saja di syahkan DPRD Kota Mataram.
Dari sisi peningkatan SDM, pihaknya telah memasukkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total anggaran sesuai dengan amanat UU. Diakuinya, hingga kini belum ada pemerintah yang mampu membiayai seluruh dari komponen pendidikan. Oleh karenanya, sumbangan dari pihak ketiga masih sangat dibutuhkan dalam memajukan pendidikan.
Adanya pungutan di sekolah yang sempat menjadi permasalahan di Kota Mataram, telah ditertibkan dengan mengeluarkan Peraturan Walikota (Perwal), dimana didalamnya diatur 2 hal mendasar yakni Mekanisme Pungutan dan Apa saja yang boleh dibiayai dari dana tersebut.
“2 hal tersebut  wajib diataati oleh penyelenggara pendidikan di Kota Mataram, jika tidak ada sanksi bagi yang melanggar”tegas Walikota.
Jika melihat dari realitas yang ada, kondisi pendidikan di Kota Mataram sedang mengalami peningkatan, hal ini terbukti meningkatnya rombongan belajar sehingga mengakibatkan kelebihan rombongan belajar. Kondisi ini bagi sejumlah sekolah diantisipasi dengan memanfaatkan sejumlah ruang sekolah seperti labolatorium dan fasilitas lainnya sebagai ruang belajar, disamping itu ada juga yang memberlakukan system 2 shift (sekolah pagi dan sore).

Proyek Drainase akan tetap dilanjutkan

Terkait dengan molornya pembangungan drainase di Kota Mataram, Walikota menyebutkan hal tersebut diakibatkan oleh force major (kejadian tidak terduga) seperti cuaca buruk dan kelangkaan semen. Jelang tutup tahun 2011, sejumlah proyek normalisasi drainase di Kota Mataram sempat terhenti beberapa saat karena kelangkaan semen. Namun mulai sepekan ini proyek tersebut sudah kembali normal.
Hingga akhir tahun ini, kondisi pembangungan infrastruktur di Kota Mataram telah mengalami peningkatan. Sejumlah proyek yang telah rampung dilaksanakan seperti hotmix ruas jalan sepanjang 24 kilometer, pembangunan dan normalisasi drainase sepanjang 30 kilometer.
Guna mempercepat pembangunan infrastruktur, pihaknya membutuhkan dana 100 milyar rupiah lebih. Dana tersebut di upayakan pihaknya dari berbagai sumber seperti dana alokasi khusus (DAK), Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) serta APBD Propinsi NTB.
Selain itu, Ahyar juga berharap agar pembukaan jalan baru tidak hanya sekedar wacana. Tahun ini Pemerintah Kota telah membuka jalan baru akses Tohpati-Selagalas yang menelan dana pembebasan lebih dari 2 milyar rupiah. Kedepan Ahyar meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir. Mahmudin Tura yang turut hadir pada diskusi tersebut untuk melakukan kajian terhadap jalur baru seperti ruas jalan Bung Hatta-Jl.Jenderal Sudirman guna mengantisipasi kemacetan di simpang empat Rembiga.
Percepatan lain yang telah dilakukan yakni penataan wajah kota seperti renovasi trotoar, Taman Sangkareang. Langkah ini diambil Walikota mengingat Kota Mataram akan menjadi salah satu tujuan wisata MICE ditahun tahun mendatang. 2012 mendatang, Kota Mataram akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Keluarga Berencana Nasional (HARGANAS).

Pasar Mandalika akan ditata ulang

Selain ifrastruktur jalan sebagai penunjang dari akses ekonomi masyarakat, obyek vital dari keberlangsungan sistem ekonomi masyarakat juga menjadi prioritas Walikota. Adalah pasar induk Mandalika yang akan ditata ulang. Dalam dokumen APBD Kota Mataram 2012, Pemerintah telah mengalokasikan dana 7,5 milyar rupiah untuk penataan kembali Pasar Induk Mandalika yang menjadi simpul perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Upaya ini lanjutnya, sebagai upaya untuk mengintesifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram.
Pada APBD 2012, Pemerintah telah menetapkan PAD Kota Mataram sebesar 65 milyar rupiah atau meningkat 11 milyar rupiah dari tahun 2010. Peningkatan ini justru disyukuri pihaknya mengingat Kota Mataram telah kehilangan sumber PAD dari Bandara Selaparang sebesar 700 juta rupiah.
Dengan melakukan refleksi akhir tahun dengan media, Walikota berharap agar peran media sebagai pengontrol kebijakan Pemerintah dan menjadi alat pertanggung jawaban pemerintah kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan dengan tetap mengacu pada etika serta kode etik jurnalistik yang jujur dan berimbang.(dh/foto yudi humas)

Senin, 26 Desember 2011

FORUM ASI-GOW KOTA MATARAM GELAR PELATIHAN PARAMEDIS PEREMPUAN





Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas kepada paramedis khususnya paramedis perempuan, Forum ASI dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram menggelar Seminar Bagi Paramedis Perempuan se Kota Mataram Minggu (25/12).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana,S.Sos, MH mengambil tema “Kesehatan Keluarga menuju pemberdayaan ekonomi rumah tangga” dihadiri oleh para dokter, bidan dan perwakilan kader posyandu se Kota Mataram.
Pada kesempatan tersebut, Wawali berpesan kepada kaum ibu dan calon ibu untuk lebih memprioritaskan pada pemberian ASI sejak dini. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) oleh para ibu diakui selain memberikan system kekebalan tubuh juga memberikan dampak positif bagi psikologi si kecil.
Selain itu pula Mohan berharap agar para bidan dapat menggunakan pendekatan humanis dalam pelayanan terhadap para pasien. Ia menyebutkan, keramahtamahan paramedis justru merupakan obat mujarab yang dapat menyembuhkan para pasien disamping obat obatan yang ada.
Diakuinya, dengan 541 tenaga medik yang tersebar di seluruh Puskesmas se Kota Mataram masih sangat kurang jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk, namun pihaknya akan terus berupaya untuk mencukupi jumlah tenaga medis sehingga pelayanan prima dapat diberikan kepada para pasien.
Ditempat yang sama, Ketua GOW Kota Mataram, Ny. Kinnastri Mohan Roliskana yang didaulat memberikan materi “Kepribadian Para Medis” menekankan pada fungsi pelayanan paramedis.
Menurutnya, disamping memiliki keahlian kebidanan, paramedis juga dituntut untuk mengedepankan pelayanan. Pembentukan keperibadian paramedis juga sangat diperlukan. Selain mengobati fisik pasien, pengobatan psikologi para pasien juga jauh lebih penting. Ketenangan para pasien dapat mempercepat proses penyembuhan diri mereka”ungkapnya.
Dalam pelayanan, paramedis harus mengedepankan kesabaran, keikhlasan, keramahan serta profesionalisme. Hal lain yang tidak kalah penting lagi yakni terkait penampilan. Hal yang sangat kecil namun sangat berarti bagi para pasien dalam proses penyembuhannya.
Kegiatan yang digelar selama sehari ini juga dirangkaian dengan Perayaan Hari Ibu ke 83 yang jatuh pada tanggal 22 Desember lalu(dh/foto nyem humas)

EVALUASI PELAKSANAAN IBADAH HAJI 2011

Dalam evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2011 dalam lingkup Kota Mataram yang dilaksanakan pada hari Selasa (27/12) di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram, Kepala Kementerian Kota Mataram H. Badrun melaporkan “ dari 711 orang jamaah haji Kota Mataram ada 2 orang jamaah haji yang meninggal dunia dan kita bersyukur bahwa sudah ada kesadaran dari para jamaah haji untuk selalu memberikan informasi kepada petugas di lapangan mengenai hal-hal yang terjadi di lapangan, sehingga petugas dapat segera mengambil tindakan untuk kelancaran dan kenyamanan ibadah haji para jamaah haji”.

Selain itu, beliau sangat bersyukur akan perhatian yang sangat intens yang diberikan H. Ahyar Abduh selaku Walikota Mataram atas keadaan para jamaah haji di Tanah Suci. H. Badrun menjelaskan, “evaluasi ini selain sebagai bahan laporan kepada Walikota Mataram, tapi juga sangat penting sebagai sarana kritis pelaksanaan haji tahun ini agar pelaksanaan haji tahun depan dapat diperbaiki”, beliau juga secara langsung mengharapkan masukan-masukan dari Pembimbing haji Kota Mataram H. Munawwir, Ketua Kloter, para Ketua regu dan rombongan hingga dari tim kesehatan yang hadir dalam evaluasi haji tersebut.
“Dari sekian banyak masalah yang timbul dari pelaksanaan ibadah haji tahun 2011, saya mencoba menyimpulkannya menjadi 4 masalah yaitu : transportasi, kamar kecil, prasmanan, dan KBIH”, tambahnya. Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Kemenag Mataram, Staff Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan SDM Drs. H. Husnan Ahmadi, M.Pd menyampaikan “bahwa memang tetap akan ada masalah dan ketidak puasan akan pelaksanaan ibadah haji dari tahun ke tahun, tapi yang penting adalah bagaimana usaha kita semua untuk mengevaluasinya dan memperbaikinya di tahun berikutnya”.
Ketua kloter 43 Kota Mataram H. Saiful Hamdani menyampaikan bahwa “pengangkutan jamaah haji yang tidak bersamaan dengan koper jamaah pada saat menuju hotel, sering mengakibatkan masalah yang cukup merepotkan”. Untuk hal tersebut dari Kemenag Mataram kedepannya berjanji akan terus mengusahakan koordinasi yang lebih baik dengan pihak travel di tanah suci.(pun/dik foto humas)  

Jumat, 23 Desember 2011

50 POSYANDU TERIMA BANTUAN

Keberadaan kader Posyandu di Kota Mataram, dirasa sangat perlu untuk diperhatikan kesejahteraannya. Untuk menyikapi hal itu, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) yang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK khususnya Kelompok Kerja IV yang membidangi masalah Kesehatan pada Sabtu (24/12) memberikan bantuan Sarana dan Prasarana kepada semua Posyandu di Kota Mataram senilai masing-masing 500 ribu rupiah.


Menurut Kepala BPM H. Saiful Mukmin, “bantuan ini adalah sebagai salah satu perhatian Pemerintah Kota Mataram untuk memaksimalkan kerja para kader Posyandu disamping honor yang telah diberikan”. “Jika dilihat dari nominal, memang tidak seberapa dibanding kebutuhan hidup ibu-ibu sekalian. Tapi anggap ini sebagai pengabdian kita kepada masyarakat yang mungkin akan mendapat imbalan yang tidak terduga baik dari masyarakat itu sendiri maupun dari Tuhan Yang Maha Esa”, lanjutnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh kader Posyandu di Kota Mataram tersebut, Saiful Mukmin menyampaikan “Untuk kedepannya kita semua akan terus berusaha meningkatkan kesejahteraan para kader yang menjadi tulang punggung kegiatan ini”.
 (pun/dik foto humas)  

Kamis, 22 Desember 2011

PROGRAM REHAB RUMAH TIDAK LAYAK HUNI 2011 DITUTUP

Setelah dicanangkan tanggal 11 Juni 2011 di Kelurahan Turida, Kamis (22/12) program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Mataram tahun anggaran 2011 ditutup. Kegiatan penutupan rehab RTLH dipusatkan di Masjid Raudhatul Abror Lingkungan Arong-Arong Barat Kelurahan Dasan Agung Kecamatan Selaparang Kota Mataram langsung oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh beserta Ketua DPRD Kota Mataram H.Muhamad Zaini, Asisten II Setda Kota Mataram Ir.H. Efendi Eko Saswito serta beberapa pejabat terkait tingkat Propinsi NTB dan Kota Mataram yang dikemas dalam agenda Sambang Bale.

Dihadapan tamu undangan serta 100 penerima bantuan rehab RTLH di Kelurahan Dasan Agung, Walikota Mataram menjelaskan bahwa penutupan program rehab RTLH khusus untuk tahun anggaran 2011. Karena anggaran yang dialokasikan untuk tahun 2011. Namun program ini akan dilanjutkan kembali pada tahun 2012 mendatang. “Kendati sudah ditutup, namun sisa pencairan anggaran yang belum diterima segera dicairkan sebelum bulan Desember ini berakhir. Kami juga meminta petugas yang menangani program ini terus melakukan pemantauan jangan sampai mangkrak,”  pinta Walikota.
Menurut Walikota awalnya total RTLH di Kota Mataram mencapai 2.080 unit dan sebanyak 1.248 unit sudah dapat ditangai tahun ini, sehingga sisanya tinggal 832 unit yang ditargetkan akan tuntas tahun 2012 mendatang. Program rehab RTLH  bersumber dari APBD Kota Mataram yang berada pada pos anggaran di SKPD terkait antara lain, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Bapedda serta Badan Amil Zakat (Bazda) Kota Mataram yang merupakan infak dari pegawai lingkup Pemkot Mataram. “Anggaran rehab RTLH yang diberikan merupakan stimulus atau motivasi bagi penerima bantuan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu juga, Walikota Mataram menyampaikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram sudah naik menjadi Rp60 miliar dari Rp49 miliar atau naik Rp11 miliar, sementara Rp100 miliar pertahun dari dana-dana lainnya yang akan diperuntukan bagi kepentingan masyarakat dalam upaya percepatan pembangunan di Kota Mataram antara lain, bidang pendidikan, infrastruktur jalan dan drainase. “Kami terus berjuang agar semua jalan di Kota Mataram ini bisa di Hotmix, namun dengan keterbatasan anggaran kami harus melakukan dengan skala prioritas dan bertahap. Tidak ada istilah ‘anak tiri’,” paparnya.
Disamping itu Pemkot juga telah mengalokasikan anggaran ditingkat Kecamatan dan Kelurahan yang dapat dipergunakan jika ada kegiatan pembangunan fisik pada tingkat lingkungan yang tidak terakomodir dalam APBD. Selain itu program permodalan untuk kelompok usaha produktif tetap digulirkan, bahkan mulai tahun 2012 pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas digratiskan, serta akan  ada sekitar 100 warga jompo di Kota Mataram yang akan mendapat santunan rutin setiap bulannya.


Usai menutup kegiatan program rehab RTLH, Walikota beserta jajaran melakukan kunjungan ke beberapa rumah yang mendapatkan bantuan rehab RTLH tahun 2011 khususnya  di Kelurahan Dasan Agung. (nir/yudi foto humas)

SEMARAK, PERINGATAN PUNCAK HARI IBU DI KOTA MATARAM

Peringatan puncak Hari Ibu ke-83 di Kota Mataram Kamis (22/12) berlangsung semarak. Dimana puncak peringatan Hari Ibu ke-83 di Kota Mataram dilaksanakan dengan upacara di halaman kantor Walikota Mataram, dengan semua peserta upacara yang berasal dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram, meliputi TP.PKK, Dharma Wanita Persatuan, Ikatan Keluarga Dewan (IKD), Bhayangkara serta semua pegawai lingkup Pemkot Mataram menggunakan kebaya.
          Sesepuh GOW Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh bertindak langsung menjadi Pembina upacara yang dihadiri pula oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mataram H.Mohan Roliskana, Ketua GOW Kota Mataram Ny. ND. Kinnastri Mohan Roliskana, Ketua Dharma Wanita Persatuan Hj. Ernawati Makmur Said dan Ketua IKD Kota Mataram Swastining Diah R Zaini.
          Kegiatan upacara dirangkaikan dengan pemberian bingkisan bagi para sesepuh GOW sebelumnya, bingkisan bagi ibu yang melahirkan tepat tanggal 22 Desember tahun ini, hadiah bagi para pemenang berbagai lomba yang menjadi rangkaian peringatan Hari Ibu ke-83 tahun 2011, diantaranya Lomba Busana Nasional tingkat TK/RA, Lomba UP2K, Lomba Administrasi PKK, Lomba PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), serta penyerahan hadiah  juara II tingkat NTB Lomba Penyuluhan KDRT bagi kader, dan terakhir 10 pemenang keserasian berbusana dalam upacara puncak Hari Ibu dari SKPD lingkup Pemkot Mataram. 

Ketua GOW Kota Mataram Ny. ND. Kinnastri Mohan Roliskana menjelaskan selain lomba, GOW juga telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ibu ke-83 diantaranya, sosialisasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), Kampanye ASI Eksklusif dan Cara-cara menghadapi menopause,  yang diikuti sekitar 200  peserta dari GOW se Kota Mataram yang berlangsung di Aula Lantai Tiga lingkup kantor Walikota Mataram.
Sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pencerahan bagi para ibu-ibu, yang nantinya dapat diinformasikan kembali kepada orang-orang terdekat terutama keluarga, dan masyarakat luas. “Tidak perlu aksi besar tapi hanya sesaat. Sebaliknya mari kita bersama-sama melakukan hal yang kecil namun betul-betul bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” pintanya.
Di samping itu Beliau juga meminta agar berbagai rangkaian kegiatan dalam menyambut hari ibu ke-83 tahun 2011 yang telah dilaksanakan GOW sebelumnya, diantaranya bakti sosial, penyuluhan PHBS, penyuluhan wajib belajar 12 tahun, penanaman pohon pelindung serta pembagian alat kebersihan di perumahan nelayan Lingkugan Gatep Kelurahan Ampenan Selatan, ke depan harus menjadi kegiatan rutin yang  berkesinambungan sehingga kegiatan tidak sebatas hanya seremonial. (nir/yudi foto humas)

Senin, 19 Desember 2011

PEMEKARAN DI KOTA MATARAM DITUNDA

“Untuk menghindari berubahnya data pemilih akibat dari pergeseran angka jumlah penduduk yang telah tercatat di KPU, maka untuk meminimalisir hal tersebut pemekaran lingkungan dan kelurahan di Kota Mataram ditunda hingga Mei 2013”, hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram Ahmad Gunawan, S.Sos dalam acara Rapat Evaluasi Pemutakhiran Data Pemilih tingkat Kota Mataram di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram, Selasa (20/12).
Acara yang dihadiri Asisten Tata Praja Kota Mataram IGP. Susila Yadnya tersebut juga membahas tentang kendala-kendala yang ditemui oleh KPU dalam pengumpulan data pemilih. Untuk itu, Susila Yadnya menyampaikan “agar kecamatan dan kelurahan memperhatikan perubahan penduduk di wilayahnya masing-masing”.
Program E-KTP yang sementara ini telah berjalan, diakui oleh Ketua KPU Kota Mataram sangat membantu proses pemutakhiran data dan dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram “baru sekitar 30% penduduk yang telah melaksanakan E-KTP dari 300 ribu penduduk yang menjadi target kita”, ungkap Sirajudin dari Disdukcapil.
Dengan 416 ribu penduduk yang menghuni Kota Mataram, menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil baru sekitar 80% -nya saja yang mempunyai KTP. Ini merupakan kendala terutama pada saat Pemilu atau Pemilukada digelar. Menurut Sirajudin, “banyak penduduk yang pindah alamat tanpa disertai surat pindah, belum lagi penduduk yang meninggal dan lain sebagainya”. Untuk itu diharapkan kepada semua pihak termasuk lurah dan camat agar melaporkan perkembangan penduduk di wilayahnya masing-masing. (pun/humas)
                                                                                                    (dik/humas)

PEMKOT KONSEN REHAB RUMAH KUMUH


Pemerintah Kota Mataram menargetkan akhir tahun 2011 ini, rehabilitasi rumah kumuh di Kota Mataram akan rampung sebelum tutup tahun. Hal ini ditegaskan Walikota Mataram pada saat peletakan batu pertama rehabilitasi rumah kumuh di Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur Kecamatan Mataram, Senin (19/12).
Ahyar menegaskan, Pemerintah Kota Mataram sangat konsen terhadap rehabilitasi rumah kumuh. Tahun 2011 ini, Pemkot Mataram telah mengalokasikan anggaran 500 juta rupiah sebagai dana pendampingan. Di tahun ini pula lanjutnya, jumlah rumah kumuh yang telah masuk daftar sebanyak 1215 unit. Angka ini bertambah dari perkiraan awal sebanyak 1.084 unit. Penambahan ini berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat RI yang melihat keseriusan Pemerintah Kota Mataram dalam program ini.
Pada kesempatan tersebut, Walikota juga meminta masyarakat untuk menjaga dan memelihara rumah yang akan dibangunkan serta tetap menjaga kesehatan. Mengingat standar rumah yang dibangunkan juga mengacu pada konsep rumah sehat.
Rehabilitasi rumah kumuh di Lingkungan Petemon ini menelan biaya 88,7 juta rupiah untuk 14 unit rumah yang dananya bersumber dari APBN sebesar 42,6 juta, APBD Kota Mataram sebesar 28,4 juta serta 17,7 juta berasal dari partisipasi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PNPM Mandiri Perkotaan Kota Mataram, Irwan Rahadi menyebutkan, pada paket PNPM MP ke 3 ini menelan anggaran 1,25 milyar masing masing bersumber dari APBN sebesar 750 juta rupiah dan dana pendampingan dari APBD Kota Mataram tahun 2011 sebesar 500 juta rupiah.
Sejumlah program yang masuk dalam paket tahap 3 ini seperti rehabiliasi rumah kumuh, pengaspalan, jembatan penghubung serta pengelolaan sampah yang tersebar di 25 kelurahan.
Hingga saat ini rehabilitasi rumah kumuh telah rampung 80 persen, masing masing rumah dianggarkan 5 juta rupiah yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan.(dh/foto nyem humas)

Minggu, 18 Desember 2011

TP PKK ADAKAN WORKSHOP PENDIDIKAN KECAKAPAN KEORANGTUAAN




Untuk dapat membangun keluarga yang sehat dan sejahtera, pendidikan terhadap anak harus dimulai dalam keluarga. Maka dari itu, peran orang tua sangatlah penting agar bisa memiliki kecakapan dan menghasilkan generasi penerus yang lebih baik. Ini sesuai dengan Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang merupakan Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh saat membuka Workshop Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan TP PKK Kecamatan dan Kelurahan Se-Kota Mataram di Lesehan Dini, Gerimak hari Senin (19/12). ”Gerakan PKK siap membantu memfasilitasi program-program pemerintah dengan 10 program pokok PKK dengan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam upaya peningkatan kualitas hidup. Salah satu strateginya adalah dengan workshop ini yang merupakan program dalam satu upaya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta tentang pendidikan, kesehartan ibi dan anak, dan perlindungan anak,” ungkapnya.
Dalam workshop yang bekerjasama dengan BPPNFI Regional VII Mataram dan baru pertama kali diselenggarakan di Kota Mataram ini dihadirkan materi dan nara sumber yang beragam, yaitu Kepemimpinan, Etika dan Budi Pekerti dalam keluarga disampaikan oleh Wakil Ketua IV TP. PKK Provinsi NTB, Pendidikan Karaketer dalam Keluarga disampaikan BPPNFI, Pemberdayaan Ekonomi Keluarga disampaikan Kepala BPM Kota Mataram, Kesehatan Reproduksi, KB dan KIA  disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Pengarus Utamaan Gender dan  Perlindungan Anak disampaikan oleh Kepala Badan PPKB Kota Mataram, dan Kebijakan Pendidikan di Kota Mataram disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Mataram.
Ketua TP PKK Kota Mataram berharap melalui workshop ini Kader PKK dapat memanfaatkannya sebaik-baiknya agar bisa menimba ilmu dari nara sumber untuk disosialisasikan kepada masyarakat setelah workshop ini usai. ”Kader PKK sebagai ujung tombak harus mampu berbuat langsung di masyarakat. Saya berharap ke depannya generasi yang punya orang tua yang lebih mengerti akan menghasilkan generasi yang lebih berkualitas. Misalnya orang tua berusaha agar anak mendapatkan pendidikan yang layak sesuai program Wajar 12 tahun yang sudah dicanangkan pemerintah,” katanya.
Workshop akan berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 19 sampai 20 Desember 2011 dan kemudian akan diteruskan dengan sosialisasi ke masing-masing Kecamatan dan Kelurahan dengan dilakukan pendampingan. TP PKK Kota Mataram sendiri memiliki agenda Lomba Mewarnai Ibu dan Anak pada tanggal 21 Desember 2011 dan disusul puncaknya pada Hari Ibu tanggal 22 Desember 2011 dengan upacara di halaman kantor Walikota Mataram. (ade/odink)