Senin, 30 Januari 2012

WAKIL WALIKOTA BERI APRESIASI KARANG TARUNA BANTU REHAB RTLH


         Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memberikan apresiasi terhadap organisasi Karang Taruna yang telah memberikan perhatian sekaligus membantu program Pemkot Mataram khusunya  rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Pernyatan itu dilontarkan Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana saat membuka pencanangan Bulan Bhakti Karang Taruna Tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Lingkungan Tinggar Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Senin (30/1).
          Wakil Walikota menilai inisiatif Karang Taruna membantu Pemkot Mataram dalam penanganan RTLH, bahkan hingga dalam proses pengerjakan dilakukan oleh anggota Karang Taruna.  “Kita berharap hal ini menjadi contoh bagi organisasi-organisasi kepemudaan lainnya serta lebih aktif dan kaya ide kreatif dalam membantu pembangunan di daerah,” harapnya.
          Sementara Ketua Karang Taruna NTB Agus Salim Iskadar memaparkan, dalam program rehab rumah tidak layak huni di Kota Mataram, Karang Taruna memberikan partisipasinya sebanyak lima unit rumah. Dengan rincian empat rumah di Lingkungan Tinggar Kecamatan Ampenan dan satu unit di Kampung Lekok Cakranegara. “Selama proses pengerjakan rehab, kami akan mengerahkan anggota Karang Taruna setempat, sebagai bentuk kebersamaan,” paparnya.
          Ditambahkan Ketua Umum Karang Taruna Taufan Nugroho Eko Rotorasioko mengatakan program rehab rumah tidak layak huni di Kota Mataram ini merupakan salah satu esensi Karang Taruna dalam kegiatan sosial, sekaligus sebagai bukti nyata yang dibutuhkan masyarakat. “Karang Taruna tidak hanya sekedar mewacanakan, melainkan memberikan bukti langsung,” jelasnya lagi.

          Selain bergerak dalam kegiatan sosial, ke depan Karang Taruna fokus melaksanakan tiga program yakni, pertama membangun pemuda melalui jiwa dan budaya. Pasalnya, banyak nilai-nilai budaya yang semakin pudar. Ke dua membangun semangat nasionalisme dan kebangsaan  yang tinggi, salah satunya dengan menanamkan rasa cinta produk dalam negeri. “Jika bukan kita, siapa lagi yang akan membeli hasil karya negeri ini,” ulasnya.    Terakhir Karang Taruna fokus membangun semangat kemandirian.
          Untuk diketahui kegiatan pencanangan rehab rumah kumuh tersebut ditandai dengan pemasangan bata pertama oleh Wakil Walikota H. Mohan Roliskana pada salah satu rumah warga yang menerima bantuan rehab, dilanjutkan dengan peninjauan ke beberpa rumah penerima lainnya. (nir/nyem foto humas)

Minggu, 29 Januari 2012

Walikota: “Ke Jakarta Konsultasi Program, Bukan Jalan-Jalan”


           Kabar burung yang dihembuskan terhadap Walikota Mataram H. Ahyar Abduh yang akhir-akhir ini sering ke luar daerah khususnya Jakarta hanya untuk ‘jalan-jalan’ ditepis Walikota. “Saya ke Jakarta untuk melakukan konsultasi program ke beberapa kementerian,” jelasnya disela-sela penyerahan bantuan kepada warga nelayan di Pengulu Agung Kecamatan Ampenan Sabtu , (28/1).
Menurutnya langkah tesebut dilakukan sebagai upaya jemput bola. Karena beberapa program prioritas di Kota Mataram antara lain peningkatan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan serta banyak hal lainya membutuhkan banyak anggaran yang tidak bisa terakomodir dalam APBD Kota Mataram. “Terkait dengan itu saya tidak bisa tinggal diam dan hanya tidur-tiduran saja,” ujarnya.
Alhamdulillah dengan upaya yang telah dilakukan sekitar 1,5 tahun sejak dilantik menjadi Walikota, terjadi kenaikan anggaran sebesar Rp 100 miliar dari pemerintah pusat yang diperuntukan untuk perbaikan jalan, drainase, pengentasan kemiskinan dan program-program lainnya. “Dengan adanya perbaikan drainase, saat ini sudah kita rasakan tingkat genangan di Kota Mataram sudah mulai menurun,” paparnya.
Di samping itu lanjut Walikota juga menekankan kepada Kepala Dinas PU agar tahun 2012  merampungkan pembangunan jalan sekitar 2 Km dengan lebar 10 meter mulai dari Pengulu Agung hingga ke Jangkuk.

Menyinggung tentang penyerahan bantuan, Walikota menyampaikan terimaksih kepada warga Tionghua dari tiga suku yakni suku Kuangtum, Hokian dan Hakka yang ikut berpartisipasi menyumbangkan perhatiannya sehingga dapat  mengurangi beban warga nelayan yang sudah sepekan tidak melaut sekaligus dalam rangkaian peringatan tahun baru Imlek. “ Semoga dengan angin kencang di tahun Baru Imlek, semakin besar pula rizki bagi pertumbuhan perekonomian di Kota Mataram,” katanya sambil tersenyum.
Bantuan berupa 3 ton beras  atau 695 paket dari warga Tionghua itu diserahkan secara simbolis Ketua Suku Kuangtum Jakarta Anggi Swito dan Suku Hokain Wijanarko kepada Walikota Mataram, selanjutnya Walikota menyerahkan kembali secara simbolis kepada perwakilan nelayan kawasan Selatan Kota Mataram.
Bantuan sebanyak 695 paket itu akan diserahkan melalui kelurahan masing-masing, dengan rincian 142 Kelurahan Ampenan Selatan, 25 Kelurahan Karang Pule, 58 Jempong Baru, 95 Kelurahan Banjar, 215 Tanjung Karang, dan 60 paket untuk Kelurahan Tanjung Karang.
Selain dihadiri semua kepala SKPD, camat dan lurah lingkup Pemkot Mataram, kegiatan penyerahan bantuan juga dihadiri oleh Dandim 1606 Lobar. Dalam kesempatan itu Walikota menyampaikan, setiap musim angin barat sepanjang pantai di Kota Mataram menjadi PR bagi Pemkot Mataram. Mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan yang rawan abrasi.
Oleh karena itu Pemerintah Kota Mataram telah melakukan berbagai upaya, diantaranya membangun perumahan nelayan yang sudah dilakukan dua tahap  untuk merelokasi  warga yang berada di sempadan pantai agar tidak menjadi korban gelombang pasang.  “Rencananya tahap ketiga akan dibangun di kawasan Bintaro untuk nelayan Pondok Perasi dan Kampung Bugis,” paparnya.
Sementara Kepala Dinas PU Kota Mataram, Ir. H. Mahmudin Tura menambahkan  perumahan nelayan tahap ketiga itu direncanakan akan di bangun sebanyak 50 unit, namun untuk tahap awal ini akan dibangun sebanyak 25 unit dengan anggaran sebesar Rp 1 milair dari APBD Kota Mataram 2012  termasuk untuk fasilitas MCK (Mandi, cuci, kakus). (nir/nyem foto humas)

MoU PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN EKS PELABUHAN AMPENAN DITANDATANGANI


Upaya Pemerintah Kota Mataram dalam memajukan Kota yang bermoto Maju Religius dan Berbudaya kembali terbukti dengan telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT Gunung Lawoe Mercubuana (Gunung Lawoe Group). Penandatanganan oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dan Direktur Utama PT Gunung Lawoe Mercubuana, Rusdiono Yusuf Subandi disaksikan oleh Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, S.Sos, MH dan Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH serta sejumlah perwakilan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama bertempat di Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/01).
Usai Penandatanganan, Walikota berharap agar pihak Investor untuk segera melakukan kegiatan di areal pembangunan guna meyakinkan masyarakat bahwa apa yang dilakukan Pemerintah dengan Pihak Swasta dapat diwujudkan.

Selain itu pula Walikota menegaskan, dengan revitalisasi ini memiliki dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Pembangunan diatas areal 5,6 hektar ini nantinya tidak akan menggusur areal permukiman masyarakat.”Saya pastikan tidak ada penggusuran tetapi justru masyarakat sebagai penerima manfaat langsung dari pembangunan ini” tegas Walikota.
Ia menambahkan dengan keberadaan Ampenan Harbour Hotel & Resort ini nantinya dapat kembali mengangkat popularitas Kota Ampenan yang sejak dahulu terkenal dengan Kota Pelabuhan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Gunung Lawoe Mercubuana, Rusdiono Yusuf Subandi memaparkan, konsep Pembangunan Ampenan Harbor Hotel & Resort ini akan memanfaatkan areal pantai, dimana 80 persen dari areal rencana dilakukan dengan mekanisme reklamasi. Hal ini juga menjawab keinginan Walikota yang meminta agar tidak melakukan penggusuran terhadap warga.
Tahap awal dari proses pembangunan ini menurutnya yakni faktor perizinan, dimana Pihak Pemkot Mataram akan memfasilitasi segala proses perizinan yang berkaitan dengan ranah Pemerintah Kota. Sejalan dengan hal tersebut, Rusdiono menambahkan usai proses perizinan, pihaknya akan memulai proses pembangunan dengan capaian waktu 2 tahun dan menelan biaya US 300 Juta Dollar atau setara dengan 2,7 triliun rupiah.
Guna mendukung percepatan investasi yang akan didanai dua Perbankan Lokal dan Nasional, pihaknya meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat, karena jika proyek prestisius ini terwujud, perkembangan dan kemajuan Kota Mataram di masa mendatang akan maju dengan pesat ungkapnya. (dh/nyem foto humas)  

INSPEKTUR JENDRAL DAN KEPALA BKP PUSAT KUNJUNGI BANJAR DASAN AGUNG


“Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi peningkatan sumber daya manusia.Tapi dengan konsumsi beras masyarakat Indonesia yang mencapai 310 gram/hari dari batas wajar konsumsi 275 gram/hari, pemerintah merasa perlu untuk lebih menggalakkan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Kegiatan P2KP di Kota Mataram yang merupakan bantuan dari Badan Ketahanan Pangan Pusat yakni berupa Dana Tenaga Perbantuan berupa Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebanyak 10 kelompok yang tersebar di 4 Kecamatan. Salah satunya adalah Kelompok P2KP Kenanga di lingkungan Banjar Dasan Agung, kelurahan Dasan Agung Baru, Mataram”.
Hal tersebut disampaikan Drs. H. Husnan Ahmadi, MPd Staff Ahli bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Kota Mataram dalm acara Kunjungan kerja Inspektur Jendral dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat Kementrian Pertanian di Kelompok P2KP Kenanga lingkungan Banjar Dasan Agung, kelurahan Dasan Agung Baru, Kamis (26/1). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh yang bersama dengan timnya ikut serta membina masyarakat Banjar Dasan Agung untuk menggalakkan program P2KP.

“Melalui P2KP diharapkan peningkatan gizi keluarga dapat terpenuhi, karena karbohidrat tidak hanya bisa didapat dari beras tapi juga dari umbi-umbian yang bahkan mempunyai kelebihan mengandung serat yang dibutuhkan tubuh”, ungkap Ir. Gayatri Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi Ketahanan Pangan dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Untuk menunjang program pemerintah tersebut, Kota Mataram pada tahun 2011 yang lalu dan pada tahun 2012 ini melalui APBD Kota Mataram telah mengalokasikan dana untuk beberapa kegiatan, yang antara lain: Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Berimbang dan Aman (B3A), Sosialisasi Pangan B3A bagi anak SD/MI, bantuan tanaman pekarangan dan lain sebagainya.Acara yang dilaksanakan ditengah angin kencang yang sedang melanda Kota Mataram tersebut, tidak menyurutkan semangat para rombongan dari pusat untuk mengunjungi dan melihat langsung hasil-hasil yang telah dicapai Kelompok Kenanga. Walaupun perjalanan rombongan sempat terhambat karena adanya pohon tumbang yang mengakibatkan bus rombongan harus sedikit memutar untuk mencapai lokasi. (pun/dik foto humas)  

PKK SOSIALISASI PERSIAPAN HARGANAS


Pada 29 Juni 2012 mendatang, Kota Mataram menjadi tuan rumah Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas). Terkait dengan itu berbagai persiapan mulai dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. Sebagai mitra pemerintah dan memiliki peran besar dalam even tersebut Tim Penggerak (TP) PKK Kota Mataram menggelar sosialisasi persiapan pelaksanaan Harganas di Kantor Camat Sandubaya Rabu (25/1) yang dirangkaikan dengan kunjungan silaturrahmi/ Road Show pengurus TP. PKK Kota Mataram dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK tahun 2012.
Ketua TP. PKK Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh saat membuka acara mengatakan, kegiatan sosialisasi persiapan Harganas merupakan persiapan pengetahuan dan mental bagi para pengurus PKK dan kader untuk mengikuti pertemuan tingkat Nasional. Oleh karena itu  informasi yang disampaikan oleh para narasumber hendaknya dapat diperhatikan oleh semua pengurus kecamatan, kelurahan dan para kader agar memiliki visi dan misi sama dalam mensukseskan acara yang berskala nasional itu. “ Kegiatan ini juga merupakan ajang untuk memperkuat komunikasi, guna terwujudnya keluarga yang beriman bertaqwa, sehat dan sejahtera,” paparnya.

Selain kegiatan sosialisasi persiapan Peringatan Harganas disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Mataram, Drs. HL. Marwan, disampaikan juga berbagai program kesehatan yang perlu dukungan serta sistem informasi Posyandu dari Dinas Kesehatan Kota Mataram yang diwakili oleh Kabid Promkes dr. H. Usmanhadi. Dalam penjelasan Kepala BPPKB Kota Mataram Drs.HL. Marwan menyampaikan bahwa Harganas merupakan momentum renungan agar setiap keluarga melakukan evaluasi diri untuk mencapai keluarga yang “sakinah, mawaddah warrohmah” yang diketahui pasti oleh keluarga yang bersangkutan.
Beliau berharap dengan adanya sosialisasi ini pengurus PKK Kecamatan, Kelurahan serta kader memiliki persiapan dasar dan matang, sehingga mampu tampil dan ambil bagian dalam setiap mata lomba yang diselenggarakan. Diantaranya temu kader, jambore kader, cerdas cermat, dan sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta KB.  “Diharapkan setiap kader dapat berperan aktif untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman dalam setiap melaksanakan tugas, namun jangan sampai hal ini menjadi beban bagi para kader,” himbaunya.
 Kegiatan road show TP. PKK Kota Mataram di Kecamatan Sandubaya itu merupakan road show yang pertama dan akan berlangsung hingga lima hari ke depan. Dengan rincian, Kamis (26/1) di Kantor Camat Cakranegara, Jumat di Kecamatan Mataram, selanjutnya Kecamatan Selaparang pada Sabtu (28/1),  kemudian Kecamatan Ampenan pada Senin (30/1) dan terakhir di Kecamatan Sekarbela pada Selasa (31/1). (nir/dina foto humas)

Kamis, 26 Januari 2012

PEMKOT PROGRAMKAN SANTUAN KEMATIAN BAGI WARGA KOTA MATARAM


         Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terhadap keluarga masyarakat yang ditinggal meninggal dunia, Pemkot Mataram telah memprogramkan pemberian  santunan kematian bagi keluarga yang ditinggalkan sebesar Rp500 ribu. Pernyataan tersebut dilontarkan Walikota Mataram H. Ahyar Abduh  dalam rapat koordinasi (Rakor) terkait langkah SKPD setelah pengesahan APBD 2012 di ruang kenari  lingkup kantor Walikota Mataram, Senin (16/1).
          Terkait dengan itu Walikota meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki tanggungjawab atas program itu agar segera melakukan kajian, agar program ini  dapat segera terlaksana. Artinya, jika dalam mekanismenya membutuhkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwal) atau lainnya, sehingga  segera diselesaikan. Namun demikian, Walikota menekankan jangan sampai santunan kematian itu diberikan berbelit-belit apalagi dengan urusan yang panjang lebar. “Paling lambat santunan itu sudah diterima oleh pihak keluarga sehari setelah ditinggal meninggal dunia. Silahkan cari bagaimana mekanismenya,” ingat Walikota lagi.
Di samping memprogramkan santuan kematian bagi warga Kota Mataram, Pemkot Mataram juga memprogramkan pemberian tunjangan beras untuk lansia (lanjut usia), untuk tahap awal sekitar 1.000 lansia yang tersebar pada enam kecamatan di Kota Mataram. “Pak Camat silahkan berkoordinasi dengan aparat dibawahnya terkait dengan mekanisme penyaluran, jangan sampai terlambat,” katanya lagi.
Berbagai program percepatan pembangunan tahun 2012 disampaikan oleh Walikota kepada semua Kepala SKPD dan Camat dalam rakor tersebut. Walikota yang didampingi Sekda Kota Mataram Ir.HL. Makmur Said MM dalam kesempatan itu juga menyampaikan agar dana pembangunan untuk kelurahan, serta perubahan dana tunjangan kepala kepala lingkungan segera dituntaskan.
          Di sisi lain lanjut Walikota, untuk mencapai percepatan pembangunan di Kota Mataram tahun 2012,  Walikota SKPD lingkup Kota Mataram untuk meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait, baik di tingkat propinsi maupun pada tingkat pemerintah pusat. Walikota menilai   peningkatan koordinasi antar SKPD tersebut juga menjadi salah satu rekomendasi dari tim evaluasi SKPD yang telah dibentuk Pemkot Mataram. Dengan adanya koordinasi program dengan sektor lain, solusi berbagai masalah yang dapat menghambat pelaksanakan program dapat ditemukan. “Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi, dapat menghambat program,” katanya.
Kendati rakor  berlangsung sekitar satu jam, namun Walikota tidak sedikitpun menyinggung tentang mutasi, apalagi menyebut salah satu nama SKPD yang memiliki ‘rapor merah’ dalam pelaksanaan tugas tahun 2011 yang telah dilakukan oleh tim pakar.
          Kendati demikian, Walikota mengingatkan kepada semua kepala SKPD bahwa dirinya telah memberikan kepercayaan untuk melaksanakan program. Oleh karena itu dibutuhkan kerjakeras dan terus fokus terhadap program-program yang ada dengan melakukan percepatan. “Jangan sampai sudah ada program, anggaran tersedia, namun program tidak jalan,” ingat beliau. (nir/humas)  

Jumat, 13 Januari 2012

PANTAI AMPENAN AKAN SEGERA DI REKLAMASI


Keberadaan pelabuhan Ampenan yang terkenal pernah menjadi pelabuhan Internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat NTB dan Mataram khususnya, dan saat ini hanya menjadi suatu kawasan yang tanpa pengelolaan baik menjadikan Pemerintah Kota Mataram berinisiatif untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut. Kawasan tersebut, saat ini selalu menimbulkan keprihatinan setiap tahunnya akibat dari musim angin barat yang selalu mengakibatkan gelombang pasang dan menyapu perumahan nelayan di 9 km pesisir Pantai Ampenan.
”Sinkronisasai telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram baik dengan Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat, dan hasilnya ada beberapa anggaran yang sudah dialokasikan untuk hal tersebut”, ungkap Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dalam acara Sosialisasi Rencana Pengembangan Kawasan Pantai Ampenan di Ruang Kenari, Kamis (12/1). Acara yang dihadiri oleh Sekda Kota Mataram H.L Makmur Said dan beberapa Kepala SKPD terkait tersebut menghadirkan pula tokoh-tokoh masyarakat dari kawasan Pantai Ampenan.
Dalam rencana yang di sosialisasikan tersebut, terungkap pula bahwa akan dilakukan reklamasi pantai seluas +/- 40 ribu m2 yang diperuntukkan sebagai pelabuhan wisata dan dilengkapi dengan hotel yang berkapasitas 500 kamar.  Bahkan diperlukan total 5 ha lahan untuk menunjang proyek yang rencananya akan segera disusun aturan-aturan untuk mendukung kelancaran pembangunan kawasan Pantai Ampenan. ”Ini merupakan sebuah proyek yang selain akan menjadikan sebuah solusi mengatasi gelombang pasang yang selalu melanda Pantai Ampenan setiap tahunnya, tapi juga sebagai bentuk pemanfaatan sebuah kawasan agar dapat menjadi sebuah aset daerah yang bernilai ekonomis”, terang Walikota.

Tapi dengan kisaran dana yang diperkirakan mencapai 1,3 Trilyun rupiah, Pemerintah Kota Mataram juga harus menggandeng pihak ke-3 untuk pengembangan kawasan Pantai Ampenan ini. Bahkan H. Ahyar menginstruksikan kepada pihak-pihak yang terkait agar segera menyiapkan segala sesuatunya dan proses tender dapat segera dilakukan tahun 2012 ini, sebab akses jalan menuju menuju kawasan Pantai sangat perlu untuk segera dibenahi begitu pula dengan sosialisasi kepada masyarakat yang harus sesegera mungkin dilakukan.
(pun_humas/dik_foto)