Kamis, 29 Maret 2012



Walikota dan Wakil Walikota Sidak Pembangunan Jembatan Gantung
          Untuk meninjau berbagai kebutuhan fasilitas pendukung di Jembatan Gantung  yang berada di Karang Baru, Kecamatan Selaparang Kota Mataram, yang pengerjakan fisisknya baru saja rampung. Walikota  Mataram H. Ahyar Abduh bersama Wakil Wali Walikota H. Mohan Roliskana didampingi beberapa Kepala SKPD terkait melakukan sidak (insfeksi mendadak) ke lokasi Jembatan Gantung, Kamis (29/3).
          Dalam kesempatan itu Walikota bersama Wakil Walikota beserta jajaran terkait mencoba melintas di Jembatan Gantung sambil meminta penjelasan pemanfaatan lahan pada ujung Utara dan Selatan bangunan Jembatan Gantung. Walikota telah membagi tugas kepada SKPD terkait untuk melakukan penataan lebih lanjut terhadap keberadaan Jembatan Gantung.
          “Dinas Pertamanan bertugas merampungkan taman dan ornament lampu, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (diskoperindag) akan menata keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyelesaikan masalah perairan kali Janggkuk yang sudah mulai dangkal,” paparnya.
          Walikota menargetkan penataan Jembatan Gantung harus rampung sebelum kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 30 Juni 2012, sebab Kota Mataram akan menjadi tuan rumah kegiatan yang berskala nasional tersebut. Sehingga, kendati kegiatannya dipusatkan di eks Bandara Selaparang namun Jembatan Gantung, Taman Sangkareang, Taman Loang Baloq , Taman Selagalas dan beberapa taman dan fasilitas umum lainnya yang ada di Kota Mataram akan menjadi incaran sekitar 10 ribu tamu yang datang ke Kota yang bermoto Maju Religius dan Berbudaya untuk menghadiri Harganas. “Oleh karena itu, kita harus segera berbenah,” tegasnya lagi.
          Menurutnya, saat ini saja animo sejumlah warga bahkan wisata domestik dan manca Negara mulai tanpak terlihat mengunjungi dan mengabadikan Jembatan Gantung yang merupakan jembatan sejarah dibangun pemerintah Jepang. Jembatan gantung dipertahankan karena selain memiliki nilai sejarah juga memiliki azas manfaat, sebab merupakan jembatan pertama dan satu-satunya  yang menghubungkan antara Kelurahan Karang Baru dengan Cemare. Jembata ini  khusus diperuntukan bagi pejalan kaki  dan akan menjadi ajang rekreasi serta edukasi.  (nir/nyem foto humas)

Rabu, 28 Maret 2012





61 Pejabat Eselon II dan III Kota Mataram Dilantik

Sebanyak 61 orang pejabat struktural eselon II dan III lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dilantik. Pelatikan dan pengukuhan 61 orang pejabat struktural tersebut   dilakukan Walikota Mataram, H Ahyar Abduh di aula lantai tiga Kantor Walikota setempat, Rabu (28/3).
Mutasi tersebut merupakan mutasi jilid dua kepemimpinan pasangan H Ahyar Abduh dan H Mohan Roliskana (AMAN) di Pemerintah Kota Mataram ini terdiri dari 15 orang pejabat eselon II, 43 orang pejabat eselon III dan tiga orang lainnya merupakan pejabat struktural di Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram.
Usai pelantikan, Walikota mengatakan  mutasi dimaksudkan untuk mengisi kebutuhan organisasi dan sebagai penyegaran dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD di lingkup Pemerintah Kota Mataram.
Diakuinya kegiatan mutasi ini memang sudah lama di gaung-gaungkan, namun baru dapat terlaksana hari ini. Hal itu disebabkan karena Walikota dan Wakil Walikota tidak ingin sembarangan melakukan mutasi. “Sebelum mutasi semua sudah kita lakukan berdasarkan kajian, kepatuhan, kelayakan dan track rekor dari masing-masing pejabat.  Serta dipastikan tidak ada yang non job,” jelasnya.
 Oleh karena itu, Walikota berharap agar semua pejabat  yang telah dilantik dapat menjalankan amanah dan kepercayaan  yang telah diberikan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab, demi peningkatan kualitas pelayanan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Mataram 2010-2015.
Menurutnya, dari sejumlah pejabat eselon II yang baru dilantik dan dikukuhkan itu, diantaranya ada yang sudah memasuki masa pensiun namun diperpanjang karena dianggap masih mampu dan kebutuhan organisasi di Pemerintah Kota Mataram.
Sedangkan pelantikan terhadap pejabat eselon III, 20 orang di antaranya merupakan jabatan promosi. Selain untuk penyegaran, juga untuk mengisi jabatan kosong karena pejabat sebelumnya sudah pensiun.
Terkait dengan itu Walikota berharap agar para pejabat segera melakukan penyesuaian yang baru dan harmonisasi SKPD untuk memberikan motivasi terhadap para staf dalam meningkatkan kinerja di masing-masing SKPD. “Tahun 2012 sebagai periode percepatan pebangunan menuntut tanggung jawab lebih berat. Selamat bekerja dan menempati posisi baru,” kata Walikota mengakhiri. (nir/nyem foto humas)

MATARAM BERADA DIATAS PERINGKAT KOTA-KOTA BESAR DI INDONESIA


Dalam pemaparan hasil survey yang dilakukan Doing Business 2012 di Hotel Lombok Plaza hari Rabu (28/3), sebagai warga Kota Mataram kita patut berbangga sebab Kota Mataram menempati peringkat 10 dari 20 kota yang disurvey Doing Business sebagai kota yang memiliki tingkat kemudahan terbaik dalam hal mendirikan usaha, mengurus izin-izin mendirikan bangunan atau pendaftaran properti.
Kota Mataram bahkan berada diatas peringkat beberapa kota besar di Indonesia yang diantaranya seperti : Medan, Surabaya, Semarang dan Surakarta.
Menurut Sandra Pranoto selaku Associate Operations Officer International Finance Corporation sebagai bagian dari Bank Dunia, “kemudahan prosedur pendirian usaha di suatu daerah akan berimbas pada cepatnya pertumbuhan ekonomi daerah tersebut”.
Ada beberapa kriteria yang dijadikan acuan dalam melakukan survey bagi Doing Business. Khusus untuk Kota Mataram, dalam hal kemudahan dalam mendirikan usaha menempati peringkat 10, kemudian untuk prosedur yang diterapkan Mataram menempati nomor 9, lalu jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses perijinan 31 hari.
Dalam hal ini, R. Endi Jaweng selaku peneliti dari Doing Business menyampaikan beberapa langkah reformasi untuk meningkatkan mutu pelayanan di daerah agar lebih menciptakan iklim investasi yang akan menjadi magnet kuat bagi para investor.
Langkah-langkah tersebut antara lain adalah : Penyederhanaan izin mendirikan bangunan, melakukan penggabungan perizinan lokasi lebih lanjut, dan meningkatkan komputerisasi dalam pelayanan perizinan mendirikan bangunan.(pun/humas,dik/fto)

KUNKER KOMISI C DPRD KOTA JAMBI DAN KOMISI III DPRD KABUPATEN SINTANG


Kota Mataram ternyata bukan hanya menarik bagi para investor untuk menanamkan investasinya di Kota ini, tapi juga menarik minat dari daerah lain untuk mengadakan kunjungan kerja (kunker) sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi pembangunan di daerahnya masing-masing. Seperti pada hari Selasa (27/3), Kota Mataram menerima kunker dari 2 daerah sekaligus. Daerah tersebut adalah dari Komisi  C Kota Jambi dan Komisi III Kabupaten Sintang Propinsi Kalimantan Barat.
Ir. M.A Fauzi selaku Ketua Rombongan dari Kota Jambi menyampaikan “dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang 883 milyar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 61 milyar rupiah, Kota Jambi mencoba mencontoh Kota Mataram yang berhasil meningkatkan PAD-nya dari target 52,1 milyar menjadi 65 milyar di tahun 2012”. Dengan berpindahnya Bandara Selaparang dari Kota Mataram, mengakibatkan berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejumlah 700 juta rupiah. Dengan kata lain, Pemerintah Kota Mataram harus mencari sumber pemasukan lain bagi PAD Kota Mataram.
Sejauh ini Kota Mataram berhasil mengatasi masalah tersebut, dengan semakin bertumbuhnya sektor perdagangan dan perekonomian di Kota Mataram mengakibatkan iklim investasi menjadi magnet yang sangat menarik bagi para investor.
Tentu saja semua itu tercapai dengan didukung pembangunan infra struktur yang memadai di Kota Mataram. Untuk itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Jepre Edward, S.E dalam sambutan perkenalannya mengatakan, “dengan jumlah rombongan yang sekitar 20 orang ini kami bermaksud mempelajari bagaimana penyelenggaraan Pendidikan, Kesehatan dan PAD yang dinilai berhasil di Kota Mataram untuk diterapkan di daerah kami”. “Karena daerah kami yang nota bene berada di perbatasan RI dengan Malaysia mempunyai kendala dalam peningkatan di 3 bidang tersebut”,tutupnya.(pun/humas,dik/fto)

KALI UNUS DAN ANCAR JADI ’PR’ PEMKOT MATARAM 2012


         Kondisi Kali Unus dan Ancar Kota Mataram yang hampir setiap musim penghujan meluap hingga ke rumah penduduk sekitar menjadi ’PR’ bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram tahun 2012. Pernyataan itu dilontarkan Walikota Mataram H. Ahyar Abduh disela-sela penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Akhir tahun 2011 dalam sidang Paripurna DPRD Kota Mataram di ruang sidang DPRD Kota Mataram, Senin (26/3).
          Menurut Walikota, Kali Unus dan Ancar harus segera mendapatkan penanganan secara berkala dari SKPD terkait untuk melakukan normalisasi kali, sembari menunggu anggaran untuk pembangunan jetty atau alat pemecah gelombang. Dengan adanya normalisasi yang dibarengi dengan pemberian sosialisasi kepala masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya luapan air kali ke permukiman penduduk. “Kita ingin tahun 2012 ini, Pemerintah dapat berbuat lebih banyak lagi dalam mengakomodir kepentingan masyarakat,” katanya.
Secara umum LKPJ merupakan laporan gambaran hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram tahun 2011.
Dimana terdapat empat prinsip perencanaan dan penganggaran yang sinergis dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi NTB, meliputi pro-poor , yang memihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin. Pro-job, yang dapat memperluas kesempatan kerja, pro-Growth yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pro-Environment dengan tetap memperhatikan keberlanjutan fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam sidang Paripurna DPRD Kota Mataram yang dipimpin Wakil Ketua DPRD setempat H.Didi Sumardi SH dan dihadiri Wakil Walikota H. Mohan Roliskana, anggota DPRD Kota Mataram serta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Walikota menyampaikan pada tahun 2011 Pemkot Mataram mengelola anggaran Pendapatan Daerah sebesar Rp. 648,8 miliar lebih, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 731,6 miliar lebih dan penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 83,7 miliar lebih.
“Pendapatan Daerah mengalami peningkatan dari Rp 531,9 miliar lebih tahun anggaran 2010 menjadi 648,8 miliar pada tahun 2011 atau meningkat 21,98 % dengan realisasi sampai akhir tahun anggaran sebesar 104,67% dari target yang ditetapkan,” paparya. (nir/ nyem foto humas)

PAWAI OGOH OGOH SAMBUT HARI RAYA NYEPI 1934


Perayaan Pawai Ogoh ogoh yang merupakan tradisi Ummat Hindu menjelang datangnya Hari Raya Nyepi berlangsung semarak di Kota Mataram. Tidak kurang dari 129 ogoh ogoh yang berasal dari Kota Mataram dan Lombok Barat diarak menyusuri ruas Jalan Pejanggik, kamis (22/03).
Mengambil start di halaman Kantor Lurah Cakranegara Barat, ratusan ogoh ogoh tersebut diarak menuju arah timur hingga ke perempatan Cakranegara dan balik kembali ke banjar masing masing.
Pawai Ogoh ogoh yang dihadiri oleh sejumlah Tokoh Lintas Agama Kota Mataram, Anggota DPD RI, Bq. Diyah Ratu Ganefi, serta Kapolres Mataram ini berlangsung dengan lancar.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, S.Sos, MH mengaku bangga dan merasa penting untuk menghadiri event agama dan adat yang dipadati oleh ribuan pengunjung.
Mohan mengakui, keberadaan ummat Hindu di Kota Mataram telah memberikan banyak kontribusi terhadap kemajuan Kota Mataram. Oleh karenanya Wawali sangat bersyukur, harmonisasi antar ummat beragama di Kota Mataram dapat berjalan dengan baik. Ia juga meyakini, ummat Hindu di Kota Mataram akan terus mendukung proses pembangunan di Kota bermotto “Maju Religius dan Berbudaya” ini.(dh/yudi foto humas) 
                                                                            

WALIKOTA PIMPIN IPHI KOTA MATARAM PERIODE 2012-2017


Walikota Mataram H Ahyar Abduh terpilih sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Mataram. Ahyar terpilih sebagai Ketua pada Musyawarah Daerah IPHI Kota Mataram bertempat di Ruang Kenari Kantor Walikota, kamis (22/03).
Kota Mataram merupakan daerah terakhir di Nusa Tenggara Barat yang menyelenggarakan Musda usai Musda IPHI Propinsi November 2011 lalu.
Wakil Ketua I IPHI Nusa Tenggara Barat, H. Mahally Fikri mengungkapkan, secara Nasional, kiprah IPHI Indonesia telah berlangsung selama 22 tahun. Untuk di Nusa Tenggara Barat sendiri, keberadaan IPHI NTB telah terbentuk selama 2 periode.
Dalam kiprahnya, diakui IPHI NTB selama ini belum cukup popular di kalangan masyarakat. Tujuan dari keberadaan IPHI ini sendiri untuk mewadahi dan memberi pelatihan kepada para calon haji asal Nusa Tenggara Barat dalam menunaikan Rukun Islam yang ke 5.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Musda I Kota Mataram, H. Sudiarto, SH,M.Hum menyebutkan, sedianya Musda Kota Mataram digelar pada tahun 2011 lalu, namun karena Musda IPHI Propinsi belum terlaksana menyebabkan Musda Kota menjadi tertunda.
Kiprah IPHI Kota Mataram menurut Sudiarto, sejauh ini telah melaksanakan 2 agenda yakni pembentukan IPHI Kecamatan dan penyelenggaraan Manasik Haji Gratis kepada para Jamaah Calon Haji Kota Mataram. Hingga saat ini hanya IPHI Kecamatan Sekarbela yang belum terbentuk.
Pada kesempatan membuka, Walikota Mataram menegaskan Pemerintah Kota tetap menjadi mitra bagi IPHI Kota Mataram.  Walikota menyebutkan, jumlah kuota Jamaah Calon Haji Kota Mataram yang berjumlah 700 orang tiap tahun ini, selain diberikan pembekalan manasik haji secara gratis, juga seyogyanya mendapat perhatian lebih dari Pemerintah pada saat pemondokan di Makkah dan Madinah. Upaya ini diharapkan Ahyar juga mendapat restu Legislatif sehingga manfaat kemitraan Pemerintah Kota dengan IPHI semakin erat. (dh/yudi foto humas)