Senin, 12 Desember 2011

PESERTA DIKLATPIM ROKAN HULU OBSERVASI LAPANGAN KE KOTA MATARAM


Sebanyak 39 peserta Diklatpim tingkat IV angkatan VII Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau melakukan observasi lapangan ke Kota Mataram. Rombongan peserta diklatpim yang dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten Rokan Hulu Ir. Damri  diterima Sekda Kota Mataram Ir.HL. Makmur Said MM beserta seluruh jajaran kepala SKPD lingkup Pemkot Mataram di ruang kenari, Senin (12/12).
          Dalam kesempatan itu Sekda Kabupaten Rokan Hulu Ir. Damri menjelaskan, dipilihnya Kota Mataram menjadi lokasi lokus karena Kota Mataram merupakan salah satu kota yang memiliki prestasi secara nasional, antara lain dalam bidang kesehatan yang memiliki Puskesmas rawat inap, bidang pekerjaan umum dengan berbagai penghargaan pembangunan jalan dan jembatan serta bidang pendidikan dengan prestasi program peningkatan Iman dan taqwa (imtaq). Oleh karena itu selama tiga hari berada di Kota Mataram, lokus yang akan didatangi  adalah Dinas Pekerjaan Umum, Puskesmas Karang Taliwang dan ke Dinas Pendidikan Kota Mataram. ” Kita ingin mencari iformasi tentang kiat-kiat Pemerintah Kota Mataram yang telah berhasil meraih beberapa penghargaan nasional dalam bidang-bidang tersebut,” paparnya.   
          Sementara Sekda Kota Mataram Ir.HL. Makmur Said MM menambahkan, selain tiga program unggulan Kota Mataram yakni peningktan SDM, peningkatan perekonomian rakyat dan peningkatan sarana dan prasana perkotaan. Pemkot Mataram juga memiliki program dari Badan Amil Zakat (BAZ) yang dananya bersumber dari infak sebesar Rp10.000 per pegawai setiap bulan, sehingga total perbulan dana BAZ yang berhasil dikumpulkan mencapai sekitar Rp40 juta dan sekitar Rp600 juta pertahun. Dana tersebut digunakan untuk membantu program-program Pemkot Mataram, salah satunya rehabilitasi rumah kumuh tahun 2011.
          Di samping itu Korpri juga memiliki program tabungan, yang dananya bersumber dari pemotogan uang kesejahteraan (kesra) pegawai sebesar Rp150.000 per bulan per pegawai. Dana tersebut ditujukan untuk membantu keuangan pegawai pada saat hari raya mengingat a tidak adanya THR dan tahun ajaran baru untuk membantu biaya masuk sekolah. ”Menjelang tibanya tahun ajaran baru dan hari raya kita membangikan tabungan masing-masing Rp900.000 per pegawai, sementara jasa dari tabungan korpri diberikan ke pada 50 persen untuk siswa tidak mampu dan 50 persen untuk siswa mampu berpestasi dari anak-anak anggota korpri. ”Semoga ini bisa menjadi informasi yang bermafaat dan bisa diterapkan di Kabupaten Rokan Hulu,” katanya. (nir_humas)

BPBD PROPINSI LIBATKAN 1500 ORANG DALAM GLADI LAPANG


Tak kurang dari 1500 orang terlibat dalam Gladi Lapang Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan oleh BPBD Propinsi NTB bekerja sama dengan beberapa instansi terkait, seperti : Tagana, TNI, POLRI, Dinsosnakertrans, Dishub, Basarnas, Dinas Kesehatan, dan Pemadam Kebakaran. Gladi Lapang diselenggarakan di 3 titik secara bersamaan, yaitu : Pantai Ampenan, Kelurahan Dasan Agung dan ex. Bandara Selaparang.
Pemusatan Gladi Lapang yang berada di ex. Bandara Selaparang, dilengkapi dengan Posko Tanggap Darurat yang berisi segala informasi mengenai bencana yang sedang disimulasikan tersebut. Selain itu telah didirikan beberapa tenda di area ex. bandara yang diperuntukkan sesuai dengan cluster atau bagian untuk mempermudah penanganan korban bencana. Cluster-cluster yang tersedia, antara lain : cluster SAR dan evakuasi, cluster kesehatan dan nutrisi, cluster pemulihan darurat airbersih dan sanitasi, cluster pendidikan dan perlindungan anak, cluster keamanan dan perlindungan, serta cluster logistik dan peralatan.
"Pentingnya diadakan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana ini, tidak lepas dari posisi Nusa Tenggara Barat yang berada pada sabuk api gunung berapi dan bahkan Kota Mataram posisinya hanya +/- 6 meter diatas permukaan laut mengakibatkan 10 dari 14 jenis bencana alam mengancam NTB", ungkap Sekda Propinsi NTB Muhammad Nur dalam pidato pembukaannya. Bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, banjir bandang, tanah longsor, social complex, kebakaran, kekeringan, gunung meletus dapat terjadi kapan saja, untuk itu Muhammad Nur mengajak semua instansi yang terkait berkoordinasi dengan terpadu, "walaupun ini hanya simulasi tapi diharapkan kepada semua pihak agar bersungguh sungguh dan menganggap ini adalah bencana yang sesungguhnya, agar kita semua terbiasa menghadapi suasana tanggap darurat".
Di lokasi ex. Bandara Selaparang tersebut, para tamu undangan dapat melihat langsung proses penanganan kebakaran akibat konsleting listrik pada sebuah bangunan yang telah disiapkan oleh panitia. tapi selain itu, tamu undangan juga dapat menyaksikan melalui monitor CC-TV yang telah dipasang di wilayah Dasan Agung dan Pantai Ampenan bagaimana proses evakuasi korban dan penanganan korban. Semua korban dievakuasi menuju ex. bandara Selaparang untuk penanganan lebih lanjut. Pada akhir acara, para tamu undangan dipersilahkan untuk meninjau langsung keadaan didalam tenda-tenda tempat para korban yang sedang ditangani. (pun/humas)