Kamis, 08 Maret 2012

BNI MATARAM MEMBUKA KAS BARU DI SANDUBAYA


“Kondusifitas yang didukung iklim Investasi yang sangat baik di Kota Mataram, sangat menarik minat para investor untuk mengembangkan usahanya di Kota yang tengah maju dengan pesat tingkat perekonomiannya”, hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Mataram H. L. Makmur Said dalam pembukaan Kantor Kas BNI 1946 Sandubaya pada Kamis (8/3). Hal tersebut beralasan, sebab dengan perkembangan ekonomi yang saat ini mencapai 7,9% atau diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang 6,6% Kota Mataram menjadi lahan yang sangat potensial bagi investasi-investasi baru, ”semua diharapkan akan membantu perekonomian masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah”, lanjut beliau.
Sebuah kebanggaan yang tidak bisa disembunyikan, ketika Pimpinan BNI 1946 Cabang Mataram Gandhi Diharjo menyampaikan mengenai kemajuan perusahaannya di Mataram, disampaikan bahwa “dalam 2012 saja kami telah membuka setidaknya 4 kantor kas baru, yaitu Tanjung, Gerung, Kebon roek dan di Sandubaya. Kas Kebon roek yang baru sekitar 2 minggu dibuka telah mempunyai sekitar 150 nasabah dengan kisaran dana hampir 1 milyar rupiah.
Bank Negara Indonesia atau yang lebih dikenal dengan BNI ’46 merupakan Bank Nasional yang juga telah memiliki 5 Kantor Cabang di Luar Negeri, sehingga dengan dipilihnya Mataram dan khususnya Kecamatan Sandubaya sebagai tempat investasi tentunya telah melewati pertimbangan yang sangat mendalam dan diharapkan dapat terus memberikan pelayanannya yang terbaik terhadap masyarakat. Hal tersebut ditegaskan oleh Komaruddin Noor selaku perwakilan dari Bank Indonesia Cabang Mataram, “bahwa seiring dengan kemajuan wilayah tertentu pasti akan diiringi dengan kemajuan ekonomi yang akan sangat membutuhkan jasa perbankan. Dengan semakin banyaknya jasa perbankan yang ditawarkan, maka bank-bank tersebut akan bersaing dari segi pelayanan dan produk yang mereka tawarkan”.(pun/hms,dik/foto)

TIM PENELITI LEMHANAS KUNKER KE PEMKOT MATARAM


         Sekitar 10 orang anggota tim peneliti Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Rabu (7/3). Rombongan diterima oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, HL. Junaidi di ruang kenari lingkup Kantor Walikota Mataram.
          Dalam kesempatan itu ketua rombongan tim peneliti Laksamana Pertama  TNI. Djoko Prapto Harsono menyampaikan, selain bertujuan untuk menyerap dan bertukar informasi, kunker tersebut bertujuan untuk memotret serta melakukan pendataan terhadap data-data faktual dan kondisi pemahaman tentang seputar nilai-nilai kebangsaan. Sesuai dengan empat pilar berbangsa yang meliputi, ideologi Pancasila, UUD Negara RI 1945, Negara Kesatuan RI, dan Bhineka Tunggal Ika.
          ”Dengan bertatap muka seperti ini, berbagai ide serta gagasan yang kita dapatkan lebih akurat, dan bisa menjadi catatan penting serta menjadi pembahasan ditingkat Pemerintah Pusat,” papar TNI. Djoko Prapto Harsono  yang juga menjabat sebagai Direktur Ideologi dan Kewaspadaan Nasional.
Kepala  Bakesbangpol Kota Mataram, HL. Junaidi dalam sambutan penerimaannya memberikan apresiasi terhadap tim peneliti Lemhanas yang telah memilih Kota Mataram sebagai tujuan penelitian. ”Kami siap  memfasilitasi berbagai data yang dibutuhkan sebagai acuan penelitian,” ujarnya.
Kunker Tim peneliti Lemhanas tersebut diikuti sejumlah aparat dari TNI/Polri serta dari Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram yang dilanjutkan dengan dialog terkait dengan nilai-nilai kebangsaan di Kota Mataram. (nir/yudi foto humas)

 

WALIKOTA SAMPAIKAN KULIAH UMUM DI IAIN


”Pemerintah Kota Mataram mempunyai komitmen untuk selalu bersinergi dengan dunia Akademisi mengenai program-program unggulan yang akan diterapkan di masyarakat, karena dari Akademisi diharapkan dapat diperoleh feed back yang obyektif demi kemajuan Kota Mataram”, hal tersebut disampaikan oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh ketika menjadi key note speaker dalam Studium Generale (Kuliah Umum) di Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, Selasa (6/3).
Dalam Kuliah Umum yang mengusung tema Internalisasi Nilai-nilai Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan yang Berbudaya dan Berdaya Saing tersebut, H. Ahyar juga menyampaikan harapannya kepada para Mahasiswa ”untuk lebih mempunyai daya saing mengingat wilayah negara Indonesia yang dewasa ini mempunyai posisi yang sangat strategis baik dari sisi politis maupun ekonomis, agar bisa dipastikan jika generasi muda Indonesia yang mayoritas beragama Islam mempunyai daya saing yang tinggi, maka SDM kita dapat bertahan dalam badai Globalisasi yang perkembangannya sekarang sangat pesat di wilayah Asia Pasifik”.
Sementara Rektor IAIN Mataram DR. H Nasruddin, M.Pd menyatakan bahwa, ”IAIN Mataram yang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang berbasis Islam di wilayah Nusa Tenggara, mempunyai program-program unggulan seperti pendirian Qur’anic Centre yang rencananya akan di padukan dengan Islamic Centre sebagai pusat studi Al-Qur’an. Kemudian pada 16 Maret nanti akan mengundang K.H Quraisy Shihab dalam acara Kuliah Umum Pasca Sarjana”.
Dalam acara tersebut juga diadakan Mou antara IAIN Mataram dengan Lembaga Pendidikan dan Tilawatil Qur’an (LPTQ) dalam pengembangan pendidikan di kampus IAIN Mataram. Acara yang dihadiri juga hampir oleh seluruh pimpinan Rektorat dan Fakultas IAIN Mataram tersebut diikuti oleh para mahasiswa reguler S1 Fakultas Tarbiyah dari 6 jurusan yang ada di IAIN Mataram. Menurut Ketua Panitia Drs. H. L Muhtar, ”dengan acara yang kami adakan secara rutin setiap tahun ini, diharapkan selain dapat menjadi wadah silaturrahmi dan sharing ilmiah juga bisa menjadi bahan evaluasi dan motivasi untuk kemajuan baik fakultas maupun Universitas”. (pun/hms,dik/foto)

STADION MALOMBA DIRENOVASI APRIL MENDATANG



Pemerintah Kota Mataram telah menyetujui desain bangunan Stadion Malomba yang akan direnovasi awal april mendatang. Dalam ekspose Komite Pembangunan dihadapan Walikota Mataram dan sejumlah Pimpinan SKPD terkait di ruang Kenari Kantor Walikota Senin (5/3), Lalu Martawang, Sekretaris Komite Pembangunan menyebutkan, Stadion yang akan diberi nama Stadion Legenda Malomba ini akan menelan biaya 10,5 milyar rupiah yang anggarannya bersumber dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Disebutkannya, awal mulai pembangunan direncanakan pada april mendatang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Mataram.
Martawang menambahkan, stadion ini nantinya akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung seperti tribun VIP dan ekonomi serta rumput lapangan yang berstandar Nasional. Di dalam areal stadion sendiri lanjutnya, akan ada lapangan tenis dan bola basket yang memang merupakan permintaan dari pihak Lanal Mataram.
Disamping areal lapangan sepakbola, Stadion Legenda Malomba ini juga dilengkapi dengan Food Court atau pusat makanan yang akan menjajakan makanan khas Nusa Tenggara Barat dengan melibatkan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).
Ia menyebutkan, jika sesuai rencana, stadion yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Mataram ini akan selesai pembangunannya bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang.
Sementara itu Walikota Mataram H. Ahyar Abduh menegaskan, secara prinsip pihaknya sangat mengapresiasi disain yang diajukan oleh Komite. Dalam disain tersebut, Ahyar meminta agar Komite memperhatikan sisi khas dari Kota Mataram yang memiliki jargon Maju Religius dan Berbudaya. Oleh karena itu, dirinya meminta agar ikon Religius itu muncul dengan dimasukannya bangunan Mushalla yang terintegrasi dengan bangunan stadion.
“Pada prinsipnya saya setuju dengan disain ini dan saya minta komite segera menyusun desain engineering detail (DED) guna mempercepat proses pembangunan”tegas Walikota.(dh/foto humas)

PEMKOT DAN KEJARI MATARAM TANDATANGANI PERJANJIAN KERJASAMA


Dengan banyaknya masalah hukum terutama yang menyangkut hukum Perdata dan hukum Tata Usaha Negara yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Mataram, maka pada Senin (5/3) Pemerintah Kota Mataram melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Mataram.
Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “kami mengharapkan agar kejaksaan dapat melakukan pemberian jasa hukum oleh jaksa di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di luar penegakan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan dan bantuan hukum dalam rangka menyelamatkan kekayaan Negara atau menegakkan Kewibawaan Pemerintah serta untuk meminimalisir pelanggaran terhadap peraturan yang ada”.
Perjanjian yang berdurasi 2 tahun tersebut ditandatangani oleh H. Ahyar Abduh selaku perwakilan dari Pemerintah Kota Mataram dan Sang Ketut Mudita selaku Kepala Kejaksaan Negeri Mataram. Hal senada juga disampaikan oleh Sang Ketut Mudita, “kerjasama ini memiliki arti yang sangat penting bagi kedua belah pihak, selain sebagai upaya penegakan hukum juga sebagai salah satu upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban di wilayah Mataram”.
Pemberian jasa hukum oleh Jaksa kepada Pemerintah Kota Mataram berupa bantuan Kuasa Hukum Pemerintah Kota dalam perkara Perdata atau Tata Usaha Negara berdasarkan Surat Kuasa Khusus untuk mewakili Pemerintah Kota Mataram baik dalam pengadilan (Litigasi) maupun di luar pengadilan (Non Litigasi).(pun/hms dik/foto)


FESTIVAL MAULID KOTA MATARAM LESTARIKAN BUDAYA LELUHUR


          Festival Maulid Kota Mataram 2012 merupakan langkah awal melestarikan tumbuh kembang adat istiadat dan budaya leluhur yang sudah berkembang di masyarakat Kota Mataram khususnya di Kelurahan Dasan Agung dan Dasan Agung Baru. Pernyataan itu dilontarkan Walikota Mataram saat membuka Festival Maulid Mataram ala Dasan Agung dan Dasan Agung Baru di Jalan Langko, Minggu petang (4/5).
Kegiatan Festival Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan kegiatan pertamakali dan satu-satunya di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu bentuk implikasi dari dari moto Kota Mataram Maju Religius dan Berbudaya. Selain dihadiri Kepala SKPD jajaran lingkup Pemkot Mataram, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta ribuan masyarakat yang ingin melihat jalannya prosesi Festival Maulid Kota Mataram 2012.
Walikota Ahyar Abduh yang berasal dari Lingkungan Perigi, Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang secara tegas menolak adanya anggapan, bahwa peringatan maulid adalah amal yang sia-sia karena hal itu tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Di dalam Al- Quran lanjutnya, sudah dijelaskan dalam satu ayat bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertujuan untuk mengkaji, mempelajari dan menghayati nilai-nilai perjuangan Rasulullah SAW merupakan sunnah Rasulullah SAW, sekaligus meningkatkan ketauladanan dalam bentuk amal dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. “Insya allah selamat dunia akhirat” seru Walikota.
Usai membuka kegiatan festival, Walikota menuliskan sepatah dua patah kata sebagai pesan kepada masyarakat dan membubuhkan tanda tangan di atas papan tulis berwarna putih, yang bertuliskan “Selamat atas terselenggaranya Festival Maulid Kota Mataram. Mari tingkatkan ketauladanan kita kepada Rasulullah SAW”.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Parade Festival Maulid Kota Mataram 2012 yang  diikuti oleh peserta dari 17 kelompok dari masing-masing lingkungan di Kelurahan Dasan Agung dan Dasan Agung Baru. Namun sebelum melepas parade, Walikota berkesempatan melempar beras kuning dan shalawat berupa uang logam dan langsung diperebutkan ratusan warga yang menyaksikan acara tersebut.
Selain itu, beberapa even rangkaian Festival Maulid 2012 diisi dengan prosesi ngurisan (mencukur rambut bayi) yang diiringi dengan pembacaan selakaran, serta penyerahan hadiah dan piala kepada kelompok pemenang lomba berzanji dan selakaran yang digelar dua hari sebelumnya di Masjid Riyadus Solihin.
Dalam parade tersebut Kelurahan Dasan Agung dan Dasan Agung Baru menampilkan, berbagai ciri khas tradisi budayanya. Antara lain, Lingkungan Arong-Arong Timur dengan peraje Burung Koak Kaok yang merupakan lambang Kota Mataram, Miniatur Masjid dari Lingkungan Perigi dan Gapuk dengan tiga susun qubah, kesenian rudat, Qasidah, Gendang Beleq serta penyajian dulang penamat yang berisi berbagai macam buah-buahan ditutupi menggunakan renginang yang merupakan makanan khas Pulau Lombok.
Ditambahkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Ida Bagus Jayanta sebelumnya mengatakan,  Festival Maulid ala Dasan Agung dan Dasan Agung Baru menjadi pilar pengembangan kawasan budaya merupakan embrio yang nantinya akan ditularkan ke kelurahan-kelurahan lain, hingga akan mnejadi even tingkat Kota Mataram. “Ini akan kita agendakan setiap tahun sehingga akan menjadi kalender pariwisata NTB,” katanya optimis. (nir/dina foto humas)

TIGA PROGRAM STATEGIS PEMKOT MATARAM DILAUNCHING


            Walikota Mataram H. Ahyar Abduh melaunching tiga program strategis Pemerintah Kota Mataram tahun 2012. Tiga program tersebut meliputi,  pemberian beras bagi lanjut usia (lansia), santunan kematian dan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) di Lingkungan Karang Kelok, Kelurahan Monjok Barat Kecamatan Mataram, Sabtu (3/3) yang dihadiri seluruh pajabat lingkup Pemkot Mataram serta perwakilan calon penerima tiga program tersebut.
          Lauching tiga program strategis ditandai dengan penyerahan secara simbolis, pemberian beras untuk lansia, santunan kematian dan siswa penerima PMT-AS oleh Walikota Mataram didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM).
Launching tiga program strategis Pemkot Mataram tersebut kata Walikota, merupakan bentuk komitmen Pemkot Mataram, dimana dana-dana yang bersumber dari masyarakat  akan dikembalikan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. “Tiga program ini merupakan bagian dari kepentingan serta dapat langsung dirasakan masyarakat,” katanya.

Pemberian beras lansia menurutnya antara lain bertujuan, untuk pemenuhan kebutuhan dasar sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup warga miskin. Selain itu membantu memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan lansia agar dapat menikmati ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin serta menunjang program pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan santunan kematian selain sebagai bentuk belasungkawa jajaran Pemerintah Kota Mataram,  juga dimaksudkan untuk melihat tingkat derajat kesehatan masyarakat, mengingat semua pelayanan kesehatan di Kota Mataram sudah gratis. Dengan demikian Pemerintah dapat secara mudah untuk mendeteksi jumlah kematian dan kelahiran di Kota Mataram, serta mencari kekurangan terhadap program-program yang ada. “PMT-AS juga merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kecerdasan otak siswa,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala BPM Kota Mataram, H. Syaiful Mukmin mengatakan, total penerima bantuan beras lansia tahun 2012 sebanyak 2.000 lansia dengan ketentuan masing-masing mendapatkan 5 kilogram perbulan. “Sehingga dalam setahun ada 12 ton beras bagi lansia, dengan total anggaran Rp 1,2 miliar bersumber dari APBD 2012 Kota Mataram,” paparnya.
Begitu juga dengan santuan kematian, pada tahun 2012 ini Pemkot Mataram telah mengalokasikan anggaran Rp 500 juta untuk program santunan kematian bagi seluruh warga di Kota Mataram, dengan besar santunan Rp 500 ribu perkematian. “Sejak Januari 2012 hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 145 warga Kota Mataram yang meninggal,” ungkapnya.
Menurutnya  dana santunan kematian sebesar Rp500 ribu persekali peristiwa kematian  sesuai dengan disahkannya Perwal No. 7/2012 tentang Santunan Kematian, sedangkan bantuan beras lansia sesuai dengan Perwal No. 8/2012 tentang bantuan Beras Lansia. (nir/dina foto humas)