Ada yang berbeda dengan pelaksanaan Imtaq para karyawan lingkup Setda Kota
Mataram pada hari Jum’at (17/2) kemarin. Pelaksanaan Imtaq yang dibarengi
dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W dihadiri oleh hampir 90% karyawan
Setda Kota Mataram. Ada rasa gembira terpancar dari wajah Walikota Mataram
melihat ruangan Aula lantai III Kantor Walikota Mataram tersebut penuh sesak
dengan para karyawan yang antusias mengikuti Tausyiah yang disampaikan dengan segar oleh TGH Muhtar Majdi.
Walikota Mataram H. Ahyar Abduh berkeyakinan, “ini
semua lebih dikarenakan kesadaran yang mulai tumbuh pada masing-masing karyawan
dan bukan disebabkan paksaan dari para atasan mereka”, ungkapnya dengan nada
bercanda. “Kita semua harus tetap mengingat bahwa jabatan dan rezeki adalah
amanah yang dititipkan Allah S.W.T untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan kita
sebagai Pegawai Negeri Sipil bertugas mengabdi dan melayani masyarakat sebaik
baiknya”, lanjutnya.
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad S.A.W yang
dilaksanakan di Aula lantai III Kantor Walikota Mataram, mengangkat tentang
ketauladanan Rasulullah bagi seluruh manusia di muka bumi. TGH Muhtar Majdi
mengungkapkan, “bahwa peringatan Maulud Nabi Muhammad S.A.W merupakan rasa
syukur atas diutusnya Rasulullah untuk menuntun umat manusia ke jalan yang
diridhoi Allah”. Pimpinan Pondok Pesantren di wilayah Ireng Gunung Sari
tersebut menjelaskan, “ada 2 kenikmatan yang patut kita syukuri yaitu : nikmat
lahirnya Rasulullah dan nikmat turunnya Al-Qur’an”.
“Iman merupakan sesuatu yang sangat mahal
harganya, sebagai bukti adalah : Abu Thalib yang merupakan paman sekaligus
pelindung Nabi, hingga ajalnya tidak diberi hidayah untuk memeluk Islam. Bahkan
Allah menurunkan surat At-Taubah yang memperingatkan akan “kesia-siaanlah
apabila seorang muslim memintakan ampunan bagi seorang yang bukan muslim”, tak
terkecuali bagi paman Nabi sekalipun”, tegas TGH Muhtar Majdi.
“Dengan diadakannya majelis Ta’lim seperti ini
diharapkan ilmu yang akan berimbas pada keimanan kita yang berada di lingkup
PNS Kota Mataram dapat terus semakin kuat, sebab iman akan semakin kuat dengan
ilmu dan melemah dengan kebodohan, kemudian kekuatan iman akan bertambah dengan
ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan”, tutupnya.(pun/foto dik)