Rabu, 28 Maret 2012

KALI UNUS DAN ANCAR JADI ’PR’ PEMKOT MATARAM 2012


         Kondisi Kali Unus dan Ancar Kota Mataram yang hampir setiap musim penghujan meluap hingga ke rumah penduduk sekitar menjadi ’PR’ bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram tahun 2012. Pernyataan itu dilontarkan Walikota Mataram H. Ahyar Abduh disela-sela penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Akhir tahun 2011 dalam sidang Paripurna DPRD Kota Mataram di ruang sidang DPRD Kota Mataram, Senin (26/3).
          Menurut Walikota, Kali Unus dan Ancar harus segera mendapatkan penanganan secara berkala dari SKPD terkait untuk melakukan normalisasi kali, sembari menunggu anggaran untuk pembangunan jetty atau alat pemecah gelombang. Dengan adanya normalisasi yang dibarengi dengan pemberian sosialisasi kepala masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya luapan air kali ke permukiman penduduk. “Kita ingin tahun 2012 ini, Pemerintah dapat berbuat lebih banyak lagi dalam mengakomodir kepentingan masyarakat,” katanya.
Secara umum LKPJ merupakan laporan gambaran hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Mataram tahun 2011.
Dimana terdapat empat prinsip perencanaan dan penganggaran yang sinergis dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi NTB, meliputi pro-poor , yang memihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin. Pro-job, yang dapat memperluas kesempatan kerja, pro-Growth yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pro-Environment dengan tetap memperhatikan keberlanjutan fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam sidang Paripurna DPRD Kota Mataram yang dipimpin Wakil Ketua DPRD setempat H.Didi Sumardi SH dan dihadiri Wakil Walikota H. Mohan Roliskana, anggota DPRD Kota Mataram serta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Walikota menyampaikan pada tahun 2011 Pemkot Mataram mengelola anggaran Pendapatan Daerah sebesar Rp. 648,8 miliar lebih, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 731,6 miliar lebih dan penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 83,7 miliar lebih.
“Pendapatan Daerah mengalami peningkatan dari Rp 531,9 miliar lebih tahun anggaran 2010 menjadi 648,8 miliar pada tahun 2011 atau meningkat 21,98 % dengan realisasi sampai akhir tahun anggaran sebesar 104,67% dari target yang ditetapkan,” paparya. (nir/ nyem foto humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar