Tingginya
tingkat sedimentasi di pesisir Pantai di sepanjang 9 km wilayah Pantai kota
Mataram semakin mengkhawatirkan.
Untuk itu dengan kembalinya musim angin Barat mulai Selasa (13/3) malam, maka
Walikota bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram pada
pagi hari Rabu (14/3) langsung berkoordinasi dengan Dinas terkait termasuk
Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. Walikota Mataram H. Ahyar Abduh segera
terjun ke pesisir Pantai di Penghulu Agung untuk memimpin kerja bhakti bersama
masyarakat mendirikan tanggul-tanggul penahan ombak dari karung-karung berisi
pasir dan diletakkan berjajar di sepanjang pesisir pantai.
Dengan
perkiraan dana sekitar 2 milyar rupiah yang diambil dari dana BPBD Kota
Mataram, diharapkan relokasi nelayan dapat segera selesai karena hanya tinggal
beberapa nelayan saja yang belum di relokasi. Relokasi ini juga salah satu
upaya Pemerintah Kota Mataram meminimalisir dampak dari air pasang yang kerap
merusak dan mengancam kehidupan masyarakat nelayan yang hidup dan bertempat
tinggal di bibir pantai.
“Selain
mendirikan tanggul penahan ombak, kita telah merelokasi para nelayan yang
sebelumnya tinggal di sepanjang pesisir pantai ke tempat yang lebih aman. Kita
juga secara bertahap telah membangun badan jalan yang dijadwalkan akan rampung
tahun ini, sebagai tahap awal tahun ini di anggarkan akan dibangun jalan
sekitar 1,5 km mulai dari Penghulu Agung hingga kali Jangkuk”, terang Walikota.
Jalan
ini selain untuk memudahkan akses transportasi warga, tapi juga dapat
diperuntukkan untuk pariwisata, karena rencananya jalan yang akan dibangun akan
terbentang hingga dekat Perumnas.(punhumas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar